Sukses

Jamuan Istimewa 3 Raja Negara Timur Tengah untuk Jokowi

Jokowi dijamu istimewa oleh Putera Mahkota Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, dengan makan siang di tempat umum dan terbuka.

Liputan6.com, Jakarta - Kedekatan sosial budaya membuat kehadiran Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan para delegasi Pemerintah RI di 3 negara Timur Tengah, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar mendapat sambutan hangat dan istimewa dari 3 raja negara tersebut.

Sejak kunjungannya ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) hingga lawatan terakhir di Qatar, Jokowi selalu disambut penuh keakraban oleh para raja maupun putera mahkota.

Keakraban yang ditunjukkan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud misalnya. Selain menjamu Jokowi dan rombongan menginap di Istana Raja Faisal di Jeddah, Salman juga mengundang Presiden ke kawasan Arab setiap tahun.

Ketika berkunjung ke UEA, Jokowi dijamu istimewa oleh Putera Mahkota Mohammed bin Zayed Al-Nahyan dengan makan siang di tempat umum dan terbuka. Jamuan ini disebut-sebut belum pernah dilakukan kepada kepala negara lain yang hadir di negara Timur Tengah itu.

"Ternyata cara ini menunjukkan keakraban Putera Mahkota," ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung yang selalu mendampingi Jokowi selama kunjungan di Timur Tengah, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2015).

Pramono menjelaskan, keistimewaan itu tidak hanya ditunjukkan melalui pemilihan tempat jamuan, tapi juga saat perjalanan dari lokasi jamuan santap siang  menuju hotel tempat menginap Presiden Jokowi. Presiden menumpang mobil mewah milik Putera Mahkota yang langsung dikemudikan pemiliknya itu.

"Dan di mobil itu hanya ada mereka berdua," ucap Pramono. Menurut dia, di dalam mobil mewah itu, Jokowi dan Putera Mahkota UEA berbicara banyak hal. Termasuk keinginan pihak UEA berinvestasi di Indonesia.

Sedangkan dalam pertemuan dengan Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad Al-Thanin, kata Pramono, Jokowi berdiskusi tentang investasi di Indonesia. Presiden meminta penerbangan Jakarta-Doha yang hanya 2 kali dalam sehari, dapat ditingkatkan frekuensinya.

"Emir Qatar juga minta penerbangan Doha-Surabaya bukan hanya 2 kali seminggu, tapi setiap hari," pungkas Pramono. (Rmn/Sun)