Liputan6.com, Jakarta - Guru honorer dari SDN Bojongnangka 04 Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Umi Hasanah kebingungan saat melihat situasi di depan gerbang kompleks parlemen lengang. Dia dan 6 rekannya berniat ikut unjuk rasa guru honorer seluruh Indonesia di gedung tersebut.
Pukul 11.30 WIB mereka tiba di depan Gedung DPR. Namun ternyata, rombongan guru honorer sudah long march ke kantor Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB).
"Saya tadi ke sekolah dulu, ngajar anak-anak. Saya kan tidak enak hati kalau anak-anak ditinggal. Jadi saya beri tugas dulu untuk mereka," jelas Umi yang sudah 13 tahun menjadi guru honorer di depan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (15/9/2015).
Perempuan 45 tahun itu baru berangkat dari Gunung Putri pukul 09.00 WIB. Butuh waktu 2,5 jam untuk tiba di lokasi karena menunggu APTB jurusan Bogor-Jakarta. Padahal, demo sudah berlangsung sejak pukul 08.00 WIB.
"Jalanannya macet tadi. Namanya juga Jakarta. Ya sudah saya susul saja rombongan, tapi naik apa yah?" ujar guru bahasa Inggris itu.
Akhirnya beberapa wartawan yang masih duduk-duduk di halte depan gerbang DPR/MPR menawarkan diri untuk mengantar para ibu guru yang ketinggalan rombongan itu.
"Bu, bareng saja. Saya juga mau meliput ke KemenPAN," kata seorang wartawan media online.
Rombongan guru dan wartawan itupun akhirnya meninggalkan gerbang DPR/MPR dan mengejar rombongan demonstran yang sedang long march. (Bob/Sun)
Advertisement