Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Papua Nugini (PNG) melakukan upaya serius untuk membebaskan 2 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di PNG.
Satu upaya yang dilakukan yakni membentuk tim khusus oleh Perdana Menteri Papua Nugini Peter O’Neill.
"Dua hari lalu saya bicara lewat telepon dengan Menlu PNG dan membahas mengenai pembebasan sandera. Kita mendapatkan dukungan sangat baik dari Pemerintah PNG. PM O'Neil telah membentuk dan menugaskan utusan khusus untuk membebaskan saudara-saudara kita," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (16/9/2015). ‎
Tim khusus bentukan PM O'Neill itu nantinya akan berkoordinasi dengan tim khusus bentukan Pemerintah RI untuk membebaskan 2 WNI tersebut. Tim juga akan selalu memantau perkembangan negosiasi antara OPM dan Papua Nugini dari detik ke detik.‎
"Kita lihat perkembangan besok, kita sudah siapkan semuanya dalam artian di dalam negeri kita berkoordinasi mempersiapkan segala kemungkinan skenario. Kita juga membahas skenario-skenario ini dengan Pemerintah PNG. Sekali lagi kita mengutuk keras dan tidak ada toleransi," tegas Retno. ‎
Dia mengungkapkan, Pemerintah ‎Indonesia tidak bisa bernegosiasi langsung dengan OPM, karena lokasi penyanderaan masuk wilayah Papua Nugini. Maka Indonesia bernegosiasi dengan OPM mengenai pembebasan keduanya melalui Pemerintah Papua Nugini.
"Dan karena ini wilayah PNG. Jadi apa pun yang kita lakukan, kita harus komunikasi dengan Pemerintah PNG," pungkas Retno. ‎(Ron/Sun)
Bebaskan 2 WNI, PM Papua Nugini Bentuk Tim Khusus
Tim khusus bentukan PM O'Neill itu nantinya akan berkoordinasi dengan tim khusus bentukan Pemerintah RI untuk membebaskan 2 WNI tersebut.
Advertisement