Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan tunjangan anggota dewan yang sudah disepakati pemerintah ternyata tidak disetujui oleh seluruh anggota DPR. Wakil Ketua Fraksi Nasdem Johnny G Plate salah satunya.
Dia menilai sekarang merupakan waktu yang tidak tepat untuk menaikkan tunjangan anggota DPR. Terlebih, kata dia, mayoritas anggota dewan berasal dari kalangan pengusaha.
"Anggota DPR ini kan bukan orang yang susah-susah amat. Lagi pula kalau tunjangan tidak dinaikkan tidak mati kan?" kata Johnny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Anggota Komisi XI DPR ini menyatakan DPR seharusnya membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang kurang baik, DPR wajib mendorong agar pemerintah mempercepat penyerapan anggaran pada APBN 2015.
"Di samping itu, untuk mengantisipasi dampak perekonomian yang meluas di 2016, saya kira pemerintah perlu memangkas anggaran belanja. Kemarin total usulan RAPBN itu mencapai Rp 2.121,3 triliun," tutur Johnny.
Menurut dia, pemangkasan anggaran pada RAPBN 2016 bukan tanpa sebab. Salah satunya, akibat prediksi turunnya harga minyak dunia pada 2016.
"Pasar Nymex memperkirakan harga minyak dunia turun menjadi US$ 20 dolar per barel. Kalau ini turun, suka tidak suka belanja negara harus direvisi kembali," tandas Johnny. (Bob)
Nasdem Soal Kenaikan Tunjangan: Anggota DPR Bukan Orang Susah
Wakil Ketua Fraksi Nasdem Johnny G Plate menilai mayoritas anggota dewan berasal dari kalangan pengusaha.
Advertisement