Liputan6.com, Jakarta - Beberapa kader muda Golkar mewacanakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pada Oktober 2015. Mantan Ketua Umum Golkar sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tidak mau ikut campur lagi mengurus partai berlambang pohon beringin itu.
"Yorrys dan Nurdin Halid diskusi tapi kedua pengurus itu yang menentukan. Saya tidak tahulah, saya tak ikut campur lagi. Nanti kita lihat‎," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar Yorrys Raweyai mengklaim telah mendapat restu dari JK untuk menggelar munaslub. Dia juga mendorong agar ada kepengurusan baru tanpa melibatkan dua tokoh sentral, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
"‎Mereka enggak boleh nyalon lagi. Kita ingin melahirkan pimpinan baru untuk Golkar baru. Ada Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komaruddin, Aziz Syamsuddin, Airlangga dan lain-lain. Kita akan dorong mereka," ujar Yorrys, Sabtu 12 September 2015.
‎Aburizal dan Agung, lanjut dia, akan diberi posisi khusus dalam partai, seperti Ketua Dewan Kehormatan dan Ketua Dewan Penasihat Golkar.
"Mereka juga tidak boleh dibuang begitu saja. Biar bagaimanapun mereka juga telah berjasa untuk Partai Golkar," tegas Yorrys. (Bob/Ali)
JK: Saya Tidak Ikut Campur Lagi Urusan Golkar
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar Yorrys Raweyai mengklaim telah mendapat restu dari JK untuk menggelar munaslub.
Advertisement