Liputan6.com, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) di lapangan udara Gading, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. Sedikitnya 29 universitas di Indonesia mengirimkan tim pada kontes ini.
Ketua panitia KRTI Joko Waluyo mengatakan dari 200 tim yang mendaftar terpilih 71 tim dengan 213 orang peserta. Ia berharap ajang ini bisa melahirkan pesawat tanpa awak (drone) untuk keperluan sipil dan militer.
Ada tiga jenis perlombaan dalam KRTI yakni divisi Racing Jet (RJ) terdiri dari kelas light weight (LW) dan jelas heavy weight (hw), kedua divisi Fixed Wing (FW) terdiri dari kelas monitoring (FWMon) dan kelas Maping (FWMap).
Ketiga, divisi Vertical take off landing (Vtol) terdiri dari kelas water - based fire distinguiser (VTOL-WFE) dan kelas non water - based fire distinguiser (VTOL-NWFE).
"Ke depan diharapkan anak bangsa bisa mengembangkan pesawat tanpa awak untuk keperluan militer dan sipil,"kata Joko di Yogyakarta, Kamis (17/9/2015).
Saat ini, kata dia, drone sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan masyarakat. Lomba ini diharapkan dapat memacu pengembangan sesuai perkembangan teknologi drone terkini.
KRTI di Yogyakarta ini merupakan gelaran ketiga setelah di ITB pada 2013 dan di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pada 2014. Tahun ini UGM dipercaya untuk menjadi penyelenggara KRTI dengan melibatkan militer. Â
Ketua Umum KRTI, Senawi, mengatakan peserta KRTIÂ tahun ini meningkat 200 persen. Proses seleksinya sampai dilakukan tiga kali. (Hmb/Ali)