Liputan6.com, Jakarta - Dua WNI yang diculik kelompok bersenjata di Papua Nugini berhasil dibebaskan. Badar (30) dan Ladiri atau Dirma (28) diselamatkan oleh tentara dari Negeri Jiran tersebut.
Hal ini dikonfirmasi oleh Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian. "Betul tentara Papua Nugini (PNG) berhasil membebaskan kedua sandera dan saat ini sudah berada di Vanimo, Ibukota Provinsi Sandaun, Papua Nugini," kata Mayjen TNI Siburian ketika dihubungi dari Jayapura, Papua Jumat (18/9/2015).
Jenderal bintang dua itu mengatakan, kondisi kedua sandera berada dalam keadaan yang baik. "Yang terpenting kedua sandera sudah dibebaskan dengan selamat," tutur Siburian.
Kelompok bersenjata tak dikenal menyerang beberapa penebang kayu di Hutan Skofro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua pada Rabu 9 September 2015.
Sebanyak 2 penebang kayu itu, yakni Ladiri atau Dirma dan Badar dikabarkan hilang sejak penyerangan itu. Pada Sabtu, 12 September 2015, Konsulat RI di Vanimo menginformasikan 2 WNI disandera kelompok bersenjata di wilayah Papua Nugini.
Para penyandera meminta agar diadakan barter antara kerabatnya yang ditahan oleh Polsek Kirom, Papua Barat dengan para sandera. Para penyandera tersebut sebelumnya disebut-sebut merupakan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Namun Polri lewat Kabagpenum Polri Kombes Pol Suharsono memastikan, 2 WNI tersebut bukan diculik oleh OPM. Melainkan kelompok bersenjata lain dari sipil.
Pemerintah RI pun terus berkoordinasi dengan Papua Nugini untuk bisa menyelamatkan 2 WNI tersebut. Namun personel TNI yang dikerahkan tidak bisa memasuki wilayah Papua Nugini.
Mengingat, pemerintah Papua Nugini memang melarang TNI bergerak masuk ke wilayahnya. Mereka juga meminta agar Indonesia menyerahkan kasus penyanderaan ini kepada tentara mereka. (Ant/Ndy/Dan)
Advertisement