Liputan6.com, Jakarta - Siswa kelas 2 SD di Kebayoran Lama, Jakarta, berinisial A meninggal dipukul teman sekelasnya berinisial R. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise sangat menyayangkan peristiwa itu.
Yohana pun mendorong agar pengawasan terhadap anak baik di sekolah maupun di rumah bisa lebih diperhatikan. "Saya pikir itu adalah tugas dan pengasuhan orangtua perlu, tugas sekolah juga perlu," sebut Yohana di Museum Gajah, Jakarta, Minggu (20/9/2015).
"Kalau sekolah ramah anak, tidak boleh anak-anak dibiarkan, anak-anak diperhatikan, tidak boleh ada kekerasan setiap kegiatan yang dilaksanakan anak harus aman, harus dilindungi sekolah," sambung dia.
Yohana menambahkan, jika ada sekolah lalai dalam masalah pendampingan maka Kementerian yang dipimpinnya siap turun tangan. Hal ini dilakukan demi menemukan solusi tepat dari persoalan ini.
"Nah itu ada sekolah-sekolah yang tidak melindungi mereka ya berarti kita harus mengunjungi sekolah itu," tutur Yohana.
"Kami dari Kementerian sudah berikan surat kepada semua kepala pemberdayaan di seluruh provinsi untuk mendampingi sekolah-sekolah yang ada ini," tegas Yohana.
Peristiwa pemukulan bocah A terjadi pada Jumat, 19 September 2015. Kala itu A dan R sedang mengikuti lomba gambar di sekolah. Entah mengapa, perkelahian antara keduanya terjadi.
R memukul bagian kepala dan dada A hingga luka parah. Guru sekolah yang melihat A tak berdaya lalu membawanya ke Puskesmas terdekat.
Karena luka parah yang dialami, A lalu dibawa ke RS Fatmawati untuk mendapat perawatan intensif. Hanya saja, nyawanya tak tertolong. Bocah A menghembuskan napas terakhir pada Jumat malam. (Ger/Mut)
Siswa SD Tewas Dipukul Teman, Menteri Yohana Akan Datangi Sekolah
Siswa kelas 2 SD di Kebayoran Lama, Jakarta, berinisial A meninggal dipukul teman sekelasnya berinisial R.
Advertisement