Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan membuka fakta sesaat sebelum Prio Santoso alias Rio membunuh Deudeuh Alfi Syahrin atau Tata Chubby, wanita penjaja seks komersial yang melayaninya.
Pembunuhan dilakukan Rio karena kesal dihina Tata Chubby dengan perkataan yang tidak menyenangkan. Tata mengeluhkan aroma tidak sedap dari bau badan Rio sehingga Tata meminta ganti gaya bercinta.
"Awalnya Tata berada di bawah terdakwa, di mana saat itu korban merasa tidak nyaman karena bau badan dari tubuh terdakwa. Karena itu Tata meminta kepada terdakwa untuk mengganti posisi doggie style," ujar JPU membacakan surat dakwaan di ruang sidang utama PN Jakarta Selatan, Senin (21/9/2015).
Namun, meski telah berganti posisi bercinta, Tata masih merasa tidak nyaman. Perasaan tidak nyaman yang dirasakan Tata disebabkan karena tubuh terdakwa yang masih menyentuh tubuh Tata.
Seperti keterangan yang dibacakan oleh JPU, Tata kembali menghindar ketika tubuh mereka bersentuhan dan korban sudah tidak tahan dengan bau badan terdakwa. Saat itulah korban melontarkan ucapan yang membuat terdakwa tersinggung.
"Kok lo lama banget sih keluarnya. Badan lo juga bau, bikin gue mau pingsan aja. Mana dekil, lengket, item, hidup lagi. Buruan deh," terang JPU menirukan perkataan Tata Chubby.
Perkataan tersebut yang membuat terdakwa geram sehingga dengan sadis membunuh Tata. Terdakwa dituntut dengan pasal berlapis, yakni dengan Pasal 339, Pasal 338, dan Pasal 365 ayat (1) Junto ayat (3) KUHP.
Deudeuh Alfi ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 1, Tebet Timur, Jakarta Selatan, 11 April silam. Di kamar kos tempat korban dibunuh, ditemukan juga alat kontrasepsi, kaos kaki, bed cover, dan kabel yang selanjutnya dijadikan alat bukti. (Ron/Yus/Sar)
Ini Pernyataan Tata Chubby yang Membuat Pembunuhnya Naik Darah
Pembunuhan dilakukan Rio karena kesal dihina Tata Chubby dengan perkataan yang tidak menyenangkan.
Advertisement