Sukses

Protes Kebakaran Hutan, Mahasiswa Geruduk Kantor Gubernur Riau

Ratusan mahasiswa menilai tak ada solusi nyata penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Riau yang sudah berlangsung 18 tahun.

Liputan6.com, Pekanbaru - Gerbang Kantor Gubernur Riau di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, roboh digoyang ratusan mahasiswa dari berbagai universitas setempat, sore tadi. Massa bertindak anarkis karena menilai tak ada solusi nyata penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Bumi Lancang Kuning yang sudah berlangsung 18 tahun.

Dalam orasinya, mereka mendesak Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mundur dari jabatannya. Mantan wakil Annas Maamun ini (Gubernur Riau nonaktif) dinilai tak mampu mencegah meluasnya kebakaran hutan di Riau.

Tak hanya itu, koordinator lapangan aksi Niftahul Azhari dalam orasinya juga menuntut Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat tegas menindak pembakar hutan, terutama korporasi yang terjerat.

"Kami mengharapkan agar pemerintah dapat berlaku tegas kepada pembakar lahan dan hutan. Saat ini saja, baru satu perusahaan yang ditangkap," ucap Niftahul di lokasi unjuk rasa, Senin (21/9/2015) sore.

Tuntut Revisi UU

Dalam aksi ini, mahasiswa juga menuntut agar pemerintah pusat merevisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009. Revisi undang-undang itu sangat penting karena Pasal 1 dan Pasal 2 tidak sinkron.

Dalam Pasal 1 UU itu dikatakan, pembakaran lahan dan hutan dilarang menurut kearifan lokal. Namun di Pasal 2 justru berbunyi pembakaran lahan diperbolehkan asalkan membakar lahan seluas 2 hektare.

"Nah ini kan sudah tidak benar, di mana sinkronnya kalau begini. Bayangkan, jika satu hektare saja yang dibakar sudah berapa asapnya," imbuh Niftahul.

Setelah menerobos pagar Kantor Gubernur Riau, mahasiswa masuk ke lobi. Mereka duduk dan menyampaikan orasi. Sementara sisanya, mengadakan audiensi dengan pemerintah setempat.

Sementara itu, Komandan Korem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi sangat menyayangkan demonstrasi yang terus digelar mahasiswa.

"Kemarin kan kita semua mulai dari mahasiswa, Walhi, akademisi, dan para pejabat sudah berjumpa langsung dengan Menteri Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Dia pun sudah mendengar langsung keluhan kita, dan mencatatnya. Dan sebagai perpanjangan Presiden (Jokowi) tentu dia akan melaporkannya," papar Nurendi.

Untuk itulah, Nurendi mengharapkan mahasiswa agar sedikit bersabar, bagaimana aspirasinya dapat direalisasikan oleh pemerintah.

"Kalau enggak yakin dengan pertemuan bersama menteri kemarin, ini bagaimana. Kan dia (Menteri KLH) juga pemerintahan yang menjadi tangannya Presiden dan juga diutus oleh Presiden," pungkas Nurendi. (Ans/Sun)