Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas mengenai optimalisasi Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Keamanan Laut (Bakamla), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kantor Presiden, Senin (21/9/2015).
Jokowi menyampaikan kondisi yang harus dihadapi bangsa saat ini yaitu 3 tantangan besar, yakni illegal fishing serta penjarahan sumber daya kelautan, narkoba, dan terorisme.
"Berupa perampokan sumber daya laut dan perikanan, juga illegal fishing, pencurian ikan. Kita juga sedang menghadapi darurat narkoba yang juga sudah berkali-kali saya sampaikan dan juga kita sedang menghadapi ancaman terorisme," kata Jokowi.
Untuk mengatasi tantangan 3 sektor tadi, menurut Jokowi, diperlukan penguatan kelembagaan pada 3 institusi tersebut, sehingga lebih efektif dan terjadi sinergisitas antarlembaga.
"Dalam hal ini penyempurnaan regulasi harus segera dilakukan agar masing-masing lembaga bisa bekerja optimal," kata Jokowi.
Untuk penanggulangan terorisme, Jokowi meminta agar Kementerian Agama dilibatkan melakukan deradikalisasi. Ia pun meminta agar Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan fokus penguatan 3 lembaga tersebut.
"Menkopolhukam untuk sampaikan kondisi riil di lapangan dan pentingnya penguatan kelembagaan serta langkah konkret, sehingga semuanya bergerak fokus pada titik yang sama, dan 3 hal tadi betul-betul bisa kita selesaikan dan masyarakat mendapatkan manfaatnya," pungkas Jokowi.
Rapat ini antara lain dihadiri oleh Menkopolhukam, Mensesneg, Seskab, Menko PMK, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, Kepala BNN, Kepala Bakamla, dan Kepala BNPT. (Ron/Sun)
Jokowi Minta BNN, Bakamla dan BNPT Bersinergi Atasi 3 Hal
Untuk penanggulangan terorisme, Jokowi meminta agar Kementerian Agama dilibatkan melakukan deradikalisasi.
Advertisement