Liputan6.com, Tangerang Selatan - Yayasan Aldiana Nusantara (YAN) Alimudin Al-Murtala angkat bicara terkait tudingan wisuda abal-abal di Hall Convention Center Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada Sabtu 19 September 2015.
Ketua Yayasan Aldiana Nusantara Alimudin Al-Murtala membantah kegiatan pada waktu itu adalah wisuda, melainkan hanya yudisium.
“Tidak ada wisuda, yang ada hanya yudisium. Jadi tidak ada pembagian ijazah, apalagi ijazah palsu,” bantah Alimudin yang ditulis Liputan6.com, Senin (21/9/2015).
Meski mengelak adanya wisuda, secara kasat mata kegiatan tersebut seperti layaknya wisuda. Ribuan peserta yang hadir pun rapi mengenakan toga, dengan didampingi sanak keluarga.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) tidak percaya begitu saja. Supriadi Rustad, Ketua Tim Khusus (Kemenristek Dikti), memerintahkan Alimudin untuk membuat dan menandatangani surat pernyataan. Ketua yayasan yang membawahi 3 sekolah tinggi itu diminta melakukan 3 hal.
“Pertama, tidak akan memberikan ijazah kepada peserta yudisium dari STKIP Suluh Bangsa, STT Telematika Cakrawala, dan STIT Tangerang Raya,” ujar Supriadi.
Advertisement
Kedua, imbuh Supriadi, pihak yayasan bersedia mengembalikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan peserta sebagaimana dimaksud pada butir satu. Dan ketiga, bersedia tidak mengulangi pelanggaran peraturan perundang-undangan.
Sebelumnya, YAN diduga menggelar wisuda abal-abal. Seharusnya yang diwisuda sebanyak 738 mahasiswa, namun yang hadir dan mengenakan toga sebanyak 1.200 orang. Kemenristek Dikti menduga, sisanya sebanyak 438 orang adalah pembeli ijazah yang tidak pernah melaksanakan kuliah. (Ron/Ans)