Liputan6.com, Jakarta - Pengacara senior Todung Mulya Lubis menjadi perwakilan pihak keluarga almarhum Adnan Buyung Nasution yang membacakan sambutan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta. Ia membacakan pesan terakhir Buyung sebelum menghembuskan napas terakhir.
"Beliau menangis, menulis pesan di kertas. Jagalah LBH/YLBHI. Teruskan pemikiran dan perjuangan demi si miskin dan tertindas. Saya menangis dalam hati melihat pesan itu. Ini pesan bahwa waktu Abang Buyung sudah tidak lama lagi," ujar Todung, Kamis (24/9/2015).
Dia juga bercerita saat-saat terakhir menghabiskan waktu dengan pria yang kerap disapa Bang Buyung itu. Beberapa waktu lalu, Buyung ingin menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh hukum dan antikorupsi di Padang.
"Namun, begitu Bang Buyung sakit sampai dia dirawat, pertemuan itu gagal. Pertemuan baru bisa saat Bang Buyung dirawat di RSPI 20 September lalu," tutur Todung.
Adnan Buyung Nasution menghembuskan napas terakhirnya di ruang ICCU Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Rabu 23 September 2015 pukul 10.14 WIB.
Pendiri Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI) ini meninggal pada usia 81 tahun. Dia masuk ke rumah sakit karena menderita sakit gigi parah. Namun sebelumnya Adnan Buyung Nasution menderita penyakit gagal ginjal dan harus cuci darah 3 kali seminggu. Pengacara senior meninggalkan istri, 4 anak, 11 cucu, dan 5 cicit. (Mvi/Bob)
Pesan Terakhir Adnan Buyung Nasution: Jaga LBH Demi si Miskin
Beberapa waktu lalu, Buyung ingin menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh hukum dan antikorupsi di Padang.
Advertisement