Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi berskala 6,8 skala Richter mengguncang Kota Sorong dan sekitarnya. Gempa tersebut menyebabkan 62 warga terluka dan menimbulkan kerusakan.
Data sementara yang dihimpun BPBD Kota Sorong dan BPBD Raja Ampat, Papua Barat terdapat 17 orang luka berat dan 45 orang luka ringan. Ada pula 200 rumah yang rusak.
"BPBD melakukan penanganan pengungsi. Korban luka dirawat di Rumah Sakit Sele de Solu Kota Sorong. Posko darurat telah didirikan. BPBD Kota Sorong tidak memiliki tenda untuk menampung pengungsi," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya, Jumat (25/9/2015).
Menurut dia, pendataan masih dilakukan dan diperkirakan korban serta kerusakan terus bertambah.
Sebelumnya, gempa 6,8 SR terjadi di Sorong. Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 km dan episentrum berada di 31 km Timur Laut Kota Sorong, Papua Barat, atau 68 km Timur Laut Raja Ampat, Papua Barat.
Intensitas gempa dirasakan skala IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity) di Kota Sorong, III-IV MMI di Raja Ampat dan Maybrat, dan II-III MMI di Manokwari.
"Sumber gempa di daerah Sesar Sorong. Gempa tidak berpotensi tsunami. Guncangan gempa dirasakan sangat kuat selama sekitar 15 detik oleh masyarakat Kota Sorong. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Pasien di rumah sakit dievakuasi ke luar gedung," tukas Sutopo.
Dia menambahkan, BMKG terus terjadi gempa susulan yaitu 4,3 SR pada pukul 00.34 WIB tadi. Kemudian 4,1 SR, 4,3 SR, dan 4,4 SR. Intensitas guncangan gempa terasa II-III MMI (lemah) oleh masyarakat Kota Sorong. (Bob/Ado)
62 Orang Luka Akibat Gempa 6,8 SR di Sorong
Pendataan masih dilakukan dan diperkirakan korban serta kerusakan terus bertambah.
Advertisement