Sukses

Jemaah Asal Sleman Diduga Jadi Korban Tragedi Mina

Muhammad Wahidan Alwi, kerabat Ardani mengatakan, Ardani tergabung dalam Kloter 29 yang berangkat 30 Agustus 2015.

Liputan6.com, Yogyakarta - Seorang jemaah haji asal Sleman, Yogyakarta, Ardani (75), diduga menjadi korban tragedi Mina, Kamis 24 September kemarin. Ardani merupakan jemaah asal Dusun Kenteng Nogotirto Gamping Sleman.

Hapsoro, keponakan Ardani mengatakan, keluarga mengetahui kabar duka ini sejak Kamis sore kemarin. Namun kabar tersebut tidak menyebutkan Ardani meninggal, hanya mengalami luka dan dirawat di rumah sakit di Mina, Arab Saudi.

Keluarga mendapat kepastian Ardani meninggal, kata Hapsoro, setelah mendapat kabar dari anaknya, Muh Taufik Arifianto, yang menemani orangtuanya selama ibadah haji.

"Kita baru tahu meninggalnya pas pukul 00.00 malam. Sore itu sudah ada kabar tapi belum meninggal," ujar Hapsoro di rumah duka, Sleman, Yogyakarta, Jumat (25/9/2015).

Hapsoro mengatakan, Ardani yang merupakan pensiunan TNI AU berpangkat Letkol, menggunakan kursi roda menjelang lontar jumrah. Saat itu Ardani akan melontar jumrah, namun tiba-tiba jemaah yang berada di depan balik arah dan menuju Ardani.

Akibatnya, lanjut Hapsoro, Ardani terjatuh dan terinjak-injak. Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit di Mina dan diketahui meninggal saat di rumah sakit.

"Kursi roda terdorong, terjatuh, dan terinjak-injak. Baru mau lempar, itu masih di jalan. Jadi ceritanya ada yang jatuh di depan, tapi jemaah yang di depannya malah balik. Jadi papasan. Itu satu rombongan dari Sleman. Saya enggak kebayang, padahal pakai kursi roda," beber dia.

Hapsoro menjelaskan, sehari-hari Ardani tidak menggunakan kursi roda. Namun, karena letak pondokan dan tempat melontar jumrah jaraknya cukup jauh, maka Ardani disarankan menggunakan kursi roda.

"Sehari-hari enggak pakai kursi roda. Karena dari pondokan ke lempar jumrah itu jauh maka pakai kursi roda," ujar dia. Menurut Hapsoro, pihak Kemenag sudah mendatangi keluarga untuk memberitahukan kabar duka dan menyampaikan bela sungkawa.

Luka Patah Tulang

Muhammad Wahidan Alwi, kerabat Ardani mengatakan, Ardani tergabung dalam Kloter 29 yang berangkat ke Tanah Suci pada 30 Agustus 2015. Putra korban, M Taufik, selamat dalam tragedi Mina dan mengalami luka di bagian kaki.

"Awalnya, kabarnya pukul 16.00 itu waktu aman, jadi kita kembali. Begitu kejadian langsung dibawa ke rumah sakit. Lalu ada kabar lagi bahwa itu (meninggal). Informasinya tulang belakangnya patah," ujar dia.

Menurut Alwi, pihak takmir Masjid Kenteng yang tak jauh dari rumah duka sudah menggelar salat gaib usai salat Jumat. Keluarga dan kerabatnya sudah merelakan kepergian Ardani yang sehari-hari aktif di Masjid Kenteng.

"Tadi setelah salat Jumat melakukan salat gaib. Dimakamkan di sana (Mekah)," pungkas Alwi.

Tragedi Mina terjadi pada Kamis 24 September pagi waktu Arab Saudi. Tragedi ini menewaskan 717 jemaah dan melukai ratusan jemaah lainnya dari berbagai negara. Tragedi Mina terjadi saat jemaah haji akan melontar jumrah. (Rmn)