Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 45 warga Sorong, Papua Barat, menderita luka-luka akibat gempa 6,8 skala Richter yang melanda kota tersebut pada Kamis (24/9/2015). Sebanyak 2.889 bangunan dilaporkan rusak setelah gempa menerjang.
Kini Kodam XVII/Cenderawasih menerjunkan dua satuan setingkat kompi (SSK) personelnya untuk membantu rehabilitasi dua bangunan sekolah, yakni SMP 9 Sorong dan SMA Sorong.
Dua sekolah yang terletak di Kota Sorong tersebut mengalami kerusakan berupa gedung retak dan pagar roboh. Renovasi dilakukan agar guru dan murid tak takut lagi untuk memulai kegiatan belajar-mengajarnya di sekolah tersebut.
"Prajurit Kodam sifatnya hanya membantu tenaga, sejumlah prajurit kami yang tergabung di Zeni Bangunan (Zibang) berkemampuan teknis dan Batalyon 752 membantu dalam proses ini," kata Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian di Jayapura, Papua, Senin (28/9/2015).
"Sementara untuk sarana dan prasarana dilakukan oleh Pemkot Sorong serta Dinas Pekerjaan Umum yang menyiapkan segalanya," imbuh dia.
Tak cuma sekolah, sejumlah rumah sakit di Sorong juga mengalami kerusakan hingga tak layak lagi untuk ditempati. Sebagian besar pasien RSUD Sorong telah ditampung di RS Angkatan Laut Sorong, sementara sebagian pasien lain memilih tinggal di tenda darurat.
"Perbaikan rumah sakit di Sorong juga prioritas yang harus dikerjakan oleh pemda setempat," tutur dia. "Sebagian rumah prajurit dan perkantoran Kodim atau Korem juga mengalami keretakan,” pungkas Hinsa.
Pasca-gempa Sorong, masyarakat setempat saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing. Walaupun sebagian warga ada yang membuat tenda di depan rumahnya untuk mengantisipasi adanya gempa susulan. (Ndy/Ein/*)
TNI Bangun Kembali 2 Sekolah Rusak akibat Gempa 6,8 SR di Papua
Dua sekolah yang terletak di Kota Sorong mengalami kerusakan berupa gedung retak dan pagar roboh setelah gempa melanda.
Advertisement