Maling di Kantor Kemenko Perekonomian Diduga Orang Dalam

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menduga pencurian di ruang kerja Biro Hukum dan Humas Kementerian Bidang Perekonomian didalangi orang dalam kementerian. Sebab, tidak ada kerusakan di akses masuk ruangan, baik pintu maupun jendela.

Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar AKP Akta Wijaya mengatakan, pelaku pencurian ini diduga sudah mengenal situasi dalam kantor tersebut.

"Dugaan kuat kami, pelakunya orang dalam, karena secara kasat mata tidak ada kerusakan sekecil apapun. Hanya ruangan saja yang berantakan. Semua orang di ruangan itu pun tahu di mana kunci ruangan diletakan," terang Akta kepada Liputan6.com, Selasa (29/9/2015).

"Sepertinya pelaku sudah paham situasi di lokasi," sambung dia.

Akta menilai, kecil kemungkinan pelakunya orang luar. Karena untuk masuk ke gedung kementerian ini, seseorang harus melewati penjagaan ketat mulai dari pintu gerbang hingga ke dalam.

Menurut Akta, jika orang luar yang mencuri, tentu tidak memahami situasi dan kondisi di dalam ruangan itu. Sehingga kemungkinan lebih dari satu ruangan yang disatroni untuk mencari barang berharga.

"Tentunya kalau orang luar akan berfikir 2 kali, melewati penjagaan saja susah. Dan kemungkinan kalau orang tidak tahu medannya, akan membobol banyak ruangan untuk mencari benda berharga. Tapi sepertinya pelaku ini sudah tahu apa yang dia incar," tegas dia.

Ruang Biro Hukum dan Humas Gedung Kementerian Koordinasi Perekonomian disantroni maling pada Senin 28 September pagi sekitar pukul 08.00 WIB saat karyawan berdatangan.

Kapolsek Sawah Besar Kompol Ronald Purba mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ada kerusakan di bagian pintu maupun jendela ruangan. Pelaku pun sulit dilacak karena tidak terpasang CCTV di sekitaran ruangan.

Berdasarkan laporan polisi yang baru dibuat pihak Kemenko Perekonomian pada Senin 28 September sore, ada beberapa barang elektronik yang hilang seperti kamera SLR, kamera perekam (handycam), lensa kamera, dan laptop. Kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta.

Polisi telah memeriksa 3 saksi, yakni seorang karyawan dan petugas kebersihan kantor yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut, serta penanggungjawab ruangan yang membuat laporan resmi di kepolisian. (Rmn/Mut)