Liputan6.com, Jakarta - Crane untuk pengerjaan proyek normalisasi sungai Ciliwung di Kampung Pulo, Jakarta Timur, menimpa seorang warga Bukit Duri, Jakarta Selatan. Meski crane ini tak menimpa langsung warga bernama Yuli (14), namun dia harus dilarikan ke Rumah Sakit Budi Asih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur.
Yuli hingga kini masih dirawat intensif di ruang UGD. Ayah Yuli, Bakri (50), menyebut anaknya mengalami luka di bagian leher kiri.
"Luka sobek di leher, saya sudah tidak bisa mikir apa-apa lagi," ujar Bakri di Rumah Sakit Budi Asih, Kamis (1/10/2015).
Selain itu, kata Bakri, Yuli juga mengalami memar di kepala bagian belakang, serta terdapat 2 benjolan di lengan kanan. Saat insiden itu terjadi, putrinya tengah duduk di bibir sungai sekitar pukul 13.30 WIB.
"Memar di kepala sama benjolan di lengan. Dia abis nyuci mau istirahat, kan ada bangku di situ, baru duduk, kena," ungkap dia.
Meski terluka cukup parah, Bakrie bersyukur anaknya selamat dalam kejadian itu. "Untung tidak kena besinya, bisa abis itu anak kalau kena," pungkas Bakrie.
Sementara, Kepala Pelaksana Lapangan proyek normalisasi sungai Ciliwung Asep Sofyan membenarkan, Yuli hingga kini masih dirawat intensif di ruang UGD.
Menurut Asep, crane tersebut ambruk menimpa rumah dan tidak langsung menimpa Yuli. "Kena kayu dulu, jadi korban bukan kena alat beratnya," ujar Asep di lokasi kejadian.
Asep mengatakan, crane roboh diduga lantaran seat beltnya terangkat. Karena kondisi tak seimbang, 2 seat belt yang akan digunakan untuk memasang tiang pemancang pun roboh. Sedangkan, operator alat berat itu berhasil selamat dalam insiden ini.
"Kebetulan track alatnya tidak seimbang, lagi ngangkat seat belt 2. Operator tidak apa-apa," pungkas Asep. (Rmn/Ein)
Advertisement