Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian masih menyelidiki insiden ambruknya crane di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Termasuk, mengungkap penyebab robohnya alat berat itu.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Umar Faroq mengatakan, jika nantinya terdapat unsur kelalaian dari pihak operator, kepolisian akan memidanakan pelaku.
"Kalau memang adanya kelalaian, ya pidana," ujar Umar di lokasi, Kamis (1/10/2015).
Dia berharap kejadian ini tidak terulang. Karena itu, pihaknya telah memanggil beberapa saksi untuk mengungkap penyebab ambruknya crane untuk pemasangan pemancang ini.
"Kelalaian petugas proyek secara keseluruhan bukan hanya operator. Ini kami periksa saksi-saksi untuk gali keterangan," kata Umar.
Menurut dia, di antara saksi yang diperiksa adalah pihak penanggung jawab proyek. Sebab, jalur tumpuan crane sebelum terjatuh terlihat tidak rata.
"Penanggung jawab proyek juga akan kami periksa, karena tumpuan crane tidak rata, sehingga miring dan roboh," jelas Umar.
Sementara, pasca-insiden jatuhnya crane, operator proyek normalisasi Kali Ciliwung ini diduga kabur. Mereka panik lantaran alat berat tersebut mengenai rumah warga yang berada di seberang kali.
"Operator pada kabur, mereka panik," ujar orangtua korban, Bakri (50) di Rumah Sakit Budi Asih.
Para warga yang kesal akibat insiden ini langsung melempari operator crane dengan batu. Bakri pun sempat kesal dan menganggap operator tidak bertanggung jawab usai alat berat tersebut ambruk.
"Orang-orang jadi lempar batu karena dia (operator) tidak tanggung jawab," pungkas Bakri.
Akibat insiden crane ambruk ini, seorang warga di seberang bantaran Kali Ciliwung, Yuli (14) harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka di kepala dan lehernya. (Rmn/Bob)
Polisi: Jika Lalai, Operator Crane Roboh di Ciliwung Kena Pidana
Pasca-insiden jatuhnya crane, operator proyek normalisasi Kali Ciliwung diduga kabur.
Advertisement