Liputan6.com, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, hingga kini Pemprov masih mendata warganya yang menjadi korban tragedi Mina di Arab Saudi. Dalam musibah ini, 59 jemaah asal Indonesia turut menjadi korban saat akan lempar jumrah.
"Masih berubah-ubah. Kemarin 20, tiba-tiba jadi 18 yang meninggal. Jadi masih berubah. Kita tunggu saja sampai selesai bagaimana dari pemerintah mengidentifikasi semua masalah dengan baik," kata Deddy saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis 1 Oktober 2015.
Demiz, sapaan akrab Deddy Mizwar menuturkan, segenap warga Jawa Barat berduka atas kejadian itu. Meninggalnya para korban baik di Mina maupun Masjidil Haram karena crane jatuh merupakan golongan syuhada karena tengah menjalani ibadah haji. Keluarga yang ditinggalkan harus mengikhlaskan.
"Bencana tersebut tetap harus diselidiki, sebab supaya tidak terulang kembal. Karena kan pembangunan masih lama sampai 2024," imbuh Deddy Mizwar.
Sampai Kamis 1 Oktober 2015 dini hari, tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) berhasil mengidentifikasi 2 jemaah haji Indonesia yang wafat karena tragedi Mina. Dengan demikian, jumlah jemaah haji wafat yang telah diidentifikasi menjadi 59 orang, yakni 55 jemaah haji asal Indonesia dan 4 WNI mukimin.
Sedangkan, jumlah korban tewas tragedi Mina dari Iran mencampai 464 orang. Jumlah ini berarti nyaris dua kali lipat dari jumlah yang diumumkan pekan lalu. Menurut otoritas haji Iran, mereka tidak punya lagi harapan mencari warganya yang dinyatakan hilang di tragedi yang menyedihkan itu. (Mvi/Ali)
Deddy Mizwar: Korban Tragedi Mina Asal Jabar Masih Berubah-Ubah
Deddy Mizwar menuturkan, segenap warga Jawa Barat berduka atas kejadian itu.
Advertisement