Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi berharap Presiden Jokowi dapat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. Perbincangan 2 pemimpin negara itu bisa dilakukan di sela-sela G20 dan APEC nanti.
Retno menuturkan harapannya agar ada pembahasan rencana kerja sama kedua negara ke depannya di dalam pertemuan itu.
"Seperti Plan of Action yang sedang difinalisasi dan rencana penandatanganan nota kesepahaman atau kerja sama perikanan, kerja sama olahraga, serta kerja sama penelitian pertanian‎," seperti tercantum dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima, Jumat (2/10/2015).
Disebutkan, dalam rangkaian kegiatan Sidang Majelis Umum ke-70 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Retno menyempatkan diri untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Meksiko, Claudia Ruiz Massieu.
Sejumlah isu dibahas kedua menlu. Antara lain pembebasan visa bagi WNI ke Meksiko, tindak lanjut nota kesepahaman kerja sama perikanan, kerja sama olahraga, dan kerja sama penelitian pertanian.
Menlu Massieu menyambut positif harapan Retno agar Meksiko dapat memberikan bebas visa kepada WNI. Ini sebagai asas timbal balik dengan rencana Pemerintah RI yang akan segera membebaskan visa bagi sejumlah WN asing, termasuk Meksiko untuk berkunjung ke Indonesia.
Meksiko adalah salah satu mitra utama Indonesia di bidang politik dan ekonomi. Pada 2014 nilai perdagangan Indonesia-Meksiko mencapai angka USD 123,5 juta (2014). Indonesia dan Meksiko tergabung di dalam MIKTA beserta Korea, Turki, dan Australia. (Ndy/Mut)
Menlu Retno Harapkan Pertemuan Jokowi-Presiden Meksiko Terwujud
Perbincangan Jokowi dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto bisa dilakukan di sela-sela G20 dan APEC nanti.
Advertisement