Liputan6.com, Surabaya - Kereta api barang dari Stasiun Pasar Turi menuju Stasiun Kalimas, Surabaya, Jawa Timur, anjlok lalu roboh di kawasan Dupak Magersari. Kejadian yang terjadi dini hari tadi ini menyebabkan seorang warga meninggal dunia dan sejumlah rumah rusak.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, kereta api yang membawa puluhan gerbong kontainer itu belum jauh berangkat dari Stasiun Pasar Turi, namun tiga gerbong paling belakang sudah dalam posisi miring dan hampir jatuh.
Saat kereta masuk ke perkampungan Dupak Magersari, tiga gerbong paling belakang itu roboh dan menimpa sejumlah rumah.
"Kira-kira masih 100 meter dari stasiun (Pasar Turi), warga sudah melihat gerbongnya hampir jatuh dan meneriakinya. Tapi masinis di depan dan tidak mungkin dengar," ujar warga bernama Bakri di lokasi kejadian, Surabaya, Jatim, Sabtu (3/10/2015).
Belum ada keterangan resmi dari petugas kereta api setempat terkait jumlah rumah dan kerugian dari peristiwa ini. Sementara itu, sebagian besar bangunan di sekitar lokasi juga merupakan semipermanen.
Kereta api yang terus berjalan menyeret gerbong kontainer yang terjatuh tadi dan menabrak puluhan rumah di sekitarnya.
"Sekitar 50 meter kemudian kereta api berhenti setelah ada bunyi benturan yang sangat keras. Warga keluar rumah dan melihat kejadiannya di luar," ucap Bakri.
Saat dicek, warga menemukan seorang nenek bernama Umi Saluki (70), warga Dupak Magersari 1 Surabaya sudah meninggal dunia.
Menurut keterangan warga lainnya, sang nenek sedang membuat lontong di sekitar rumah saat kejadian nahas tersebut terjadi. Lontong itu memang dibuat setiap malam.
Warga lainnya, Budi, mengatakan bahwa tubuh Nenek Umi sempat terlindas gerbong kereta. "Tubuh nenek Umi Saluki ditemukan terlindas di bagian dada hingga pinggang," tutur Budi.
Tak cuma Nenek Umi, seorang bocah atas nama Arif Wildan (11) yang juga warga sekitar mengalami luka di bagian tangan karena diduga terkena reruntuhan dinding rumah.
Polisi dibantu petugas Dinas Kebakaran Surabaya dan warga sekitar mengevakuasi korban meninggal dunia maupun luka-luka ke RSU dr Soetomo Surabaya.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih berlangsung agar tidak menghambat jalur kereta api lainnya.
Jalur yang kerap digunakan kereta api barang menuju Pelabuhan Tanjung Perak tersebut merupakan kawasan padat permukiman. Jarak rel dengan rumah warga memang terpantau sangat dekat. (Ant/Ndy)*