Liputan6.com, Makassar - Kapten Iri Afriadi menghilang bersama pesawat Aviastar yang dipilotinya pada Jumat, 2 Oktober 2015 kemarin. Pesawat tujuan Masamba-Makassar itu hilang kontak pada pukul 14.33 Wita.
Sebelum terbang, Iri sempat pamit pada sang istri, Risma, yang berada di Papua untuk berangkat ke Bandara Andi Jemma, Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Dia pamit lewat layanan pesan singkat BlackBerry Messenger atau BBM pada 2 Oktober 2015 sekitar pukul 07.46 Wita.
"Iya kami sempat BBM-an dan Bapak (Iri) meminta pamit menuju bandara. Setelah itu tak lagi kontakan," cerita Risma kepada Liputan6.com di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/10/2015).
Setelah itu, Risma beraktivitas ke luar rumah. "Saya dalam keadaan puasa dan menjalankan aktivitas usaha serta sempat menonton ke bioskop bersama dua anak saya," imbuh dia.
Namun sekembalinya ke rumah, dia mendengar kabar hilangnya pesawat Aviastar tersebut.
"Nah kabar kejadian hilang saya tahu setelah balik ke rumah untuk berbuka puasa. Tiba-tiba keluarga memberi tahu ada pesawat hilang di mana nama suami saya ikut tercatat dalam salah satu orang yang berada dalam pesawat hilang di kota Palopo, Sulsel tersebut," ungkap dia.
Risma kini hanya bisa berharap, suaminya bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.
"Mohon doanya juga yah semoga cepat ditemukan dan dalam keadaan sehat-sehat semuanya," ucap Risma.
Sementara itu Kementerian Perhubungan masih terus fokus mencari titik lokasi hilangnya pesawat Aviastar jenis PK-BRM yang hilang sejak Jumat, 2 Oktober 2015 kemarin. Seperti disampaikan Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi Mustofa Juraid.
"Ya kita masih proses pencarian. Itu fokus kita yang terbaik ini," ujar Hadi di sela-sela sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (3/10/2015).
Hadi mengaku enggan berspekulasi terkait penyebab hilangnya pesawat Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 tersebut. "Kita belum ingin mau memastikan apa yang terjadi," pungkas Hadi.
Saat ini Basarnas sudah menerjunkan tim gabungan untuk mencari keberadaan pesawat Aviastar tersebut. Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan, tim berangkat dari Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan menuju Palopo. Tim ini menggunakan dua pesawat fishwine dan dua helikopter. (Ndy/Mvi)*