Sukses

Pegawainya Jadi Korban, Kemenhub Fokus Cari Aviastar

Kedua bayi dibawa sang ibu untuk berjumpa dengan keluarganya.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan berduka atas pesawat Aviastar yang hilang kontak setelah 11 menit usai take off dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Sebab, menurut Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Juraid, sebagian besar penumpang Aviastar adalah karyawan Kementerian Perhubungan.

Salah satu penumpangnya, M Nasir merupakan Kepala Bandara Seko di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

"Ini sangat memprihatinkan, karyawan Kemenhub salah satunya Muhammad Nasir adalah kepala bandara," ujar Hadi Mustofa di Jakarta, Sabtu (3/10/2015).

Selain itu, menurut dia ada 2 penumpang yang masih bayi. Keduanya dibawa sang ibu untuk berjumpa dengan keluarganya.

"Penumpang Aviastar seluruhnya berjumlah 7 orang yang terdiri dari 5 dewasa dan 2 bayi. Itu yang membuat kita fokus mencari keberadaan pesawat tersebut," pungkas Hadi.

Pesawat Twin Otter Aviastar hilang kontak pada Jumat, 2 Oktober 2015. Pesawat itu berangkat dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan pukul 14.25 Wita menuju Makassar. Pesawat tersebut membawa 7 penumpang dan 3 kru.

Pesawat jenis PK-BRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 diterbangkan oleh Kapten Iri Afriadi, kopilot Yudhistira, dan teknisi Sukris. Keberadaan pesawat tersebut belum diketahui.

Kepala Bidang Keamanan Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Agus Sasongko mengatakan, kondisi cuaca dalam keadaan baik saat pesawat Twin Otter Aviastar hilang kontak. Khususnya cuaca di penerbangan dari Bandara Andi Djemma, Luwu Utara, menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. (Mvi/Ans)
  Â