Liputan6.com, Jakarta - Pencarian pesawat Aviastar memang belum menemukan hasil. Tapi, Basarnas mendeteksi adanya sinyal ponsel milik pilot dan teknisi pesawat. Mungkinkah keduanya lupa mematikan ponsel saat terbang?
General Manager Komersial Aviastar Petrus Budi Prasetyo tidak bisa memastikan, apakah ponsel pilot dan teknisi pesawat tetap menyala selama penerbangan. Tapi, bila sinyal ponsel benar-benar menyala bisa dilacak sejak lepas landas.
"Kalau menyala, harusnya sinyalnya bisa dilacak dari terbang sampai hilang," tanya Petrus di kantornya, Kalimalang, Jakarta Timur, Sabtu (3/10/2015).
Petrus menjelaskan, sinyal ponsel justru ditemukan sore hari setelah pesawat dinyatakan hilang. Dengan begitu, dia tidak yakin kedua kru pesawat itu menyalakan ponsel saat terbang.
"Yang terlacak cuma sore hari, setelah pesawat hilang. Kemungkinan nya kecil kalau dinyalakan," tegas dia.
Pihak Aviastar, kata Petrus, juga hanya mendapat informasi ada sinyal yang terlacak oleh Basarnas di Posko Makassar. Tapi, teknologi yang digunakan tidak pernah disampaikan.
"Saya tidak tahu teknologi yang digunakan untuk melacak sinyal ini. Dari Polda Sulsel juga tidak menjelaskan kepada kami, teknologi apa yang digunakan," tutup Petrus.
Pencarian pesawat Aviastar di sekitar lokasi diduga hilangnya pesawat mulai dilakukan sejak Sabtu pagi pukul 06.00 Wita. Pencarian dimulai tim SAR Rescue Unit (SRU) I melalui jalur darat di Kecamatan Bastem Utara, perbatasan Kabupaten Luwu-Palopo, Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, pukul 09.50 Wita 1 pesawat Twin Otter milik Aviastar bersama Basarnas juga melakukan pencarian lewat jalur udara. Selain itu, tim dari Polisi Air (Polair) juga menyisir sepanjang perairan dan pantai daerah Luwu, Sulsel sejak pukul 09.50 Wita.
Pesawat Aviastar tersebut membawa 7 penumpang dan 3 kru, 2 di antaranya diduga masih bayi. Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 diterbangkan oleh Kapten Iri Afriadi, kopilot Yudhistira, dan teknisi Sukris.
Pesawat Aviastar dengan rute Masamba menuju Makassar, Sulawesi Selatan tersebut hilang kontak pada Jumat 2 Oktober 2015 pukul 14.36 Wita atau 11 menit setelah take off. Burung besi tersebut berangkat dari Bandara Andi Jemma, Masambaa, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pukul 14.25 Wita menuju Makassar. (Rmn/Mvi)
Aviastar: Kecil Kemungkinan Pilot Aktifkan HP Saat Terbang
Petrus menjelaskan, sinyal ponsel justru ditemukan sore hari setelah pesawat dinyatakan hilang.
Advertisement