Liputan6.com, Denpasar - Sabtu kemarin menjadi hari spesial bagi hewan peliharaan di Pulau Bali. Menurut kalender Hindu itu adalah hari Tumpek Kandang.
Tumpek kandang merupakan hari penghormatan kepada satwa. Saat itu seluruh hewan peliharaan diupacarai. Harapannya, hewan-hewan tersebut terlindungi dari berbagai penyakit. Juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang harmonis.
Acara penghormatan terhadap hewan juga digelar di Bali Safari and Marine Park, Gianyar. Jero Mangku Karmayasa, pemimpin upacara saat itu menjelaskan, upacara Tumpek Kandang digelar tiap 210 hari sekali.
Baca Juga
"Upacara ini juga sebagai wujud terima kasih dan ungkapan syukur kepada Tuhan yang selalu melindungi satwa," jelas Jero Mangku di Gianyar, Sabtu (3/10/2015).
Jero Mangku menambahkan, upacara ini juga digelar untuk menghormati Rare Angon, yakni dewa yang memelihara satwa.
Advertisement
Tak main-main, upacara ini juga lengkap dengan berbagai macam sesaji seperti itik, ayam, suji, saji, japitan, jerimpen, tamanan, bayuan, tebasan, tumpeng pitu, tumpeng lima, sidapurna, prasita durmangala, dan pejati.
Pada kesempatan itu, meski di Bali Safari and Marine Park terdapat lebih dari seribu ekor hewan dari berbagai macam spesies, namun hanya beberapa saja yang menjalani ritual Tumpek Kandang. Di antaranya adalah hewan gajah, burung julang mas, ular sanca, kuda poni dan binturong.
"Hewan ini mewakili yang lain. Hanya simbolis saja. Nanti kami hanya memercikkan tirta (air suci) saja di penangkaran hewan masing-masing," kata Jero Mangku.
Sementara itu, General Manager Bali Safari and Marine Park, William Santoso menuturkan, acara Tumpek Kandang ini sengaja digelar. Perayaan ini juga berkaitan dengan World Animal Day. "Ini keharusan secara ajaran Hindu, bukan sekedar menarik minat pengunjung," kata Santoso. (Ron/Nda)