Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, dan Polri terus mencari pesawat Aviastar yang hilang kontak dalam penerbangan menuju Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 2 Oktober lalu. Hingga kini keberadaan pesawat dengan nomor penerbangan MV 7503 itu belum diketahui.
"Belum ada. Kami masih fokus (pencarian) di sektor 5 dan 6," kata Deputi Operasi Basarnas Heronimus Guru saat dihubungi, Minggu (4/10/2015).
Menurut dia, fokus pencarian di 2 sektor itu dititikberatkan melalui jalur darat. Karena pencarian jalur udara terkendala cuaca yang sudah mulai berkabut. "Cuaca sudah mulai berkabut. Kami masih fokus di darat," ujar Heronimus.
Advertisement
Di samping kabut, terdapat gangguan cuaca lain, yakni adanya awan Cumulus. Di mana awan tersebut menyulitkan pencarian melalui jalur udara dengan pesawat fix wing atau pesawat sayap tetap.
"Terdapat juga awan Cumulus, jadi sulit bagi fix wing‎‎," kata Heronimus.
Selain itu, pihaknya juga akan menerbangkan 2 helikopter. Kedua heli itu milik Bosowa dan TNI AD dari Enrekang komplek.
Pesawat Twin Otter milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 hilang kontak Jumat 2 Oktober 2015, sekitar pukul 14.36 Wita dalam perjalanan menuju Makassar. Pesawat itu hilang kontak 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Sulsel.‎
Pesawat yang teregister dengan nomor PK-BRM/DHC6 itu diawaki Kapten Pilot Iri Afriadi dan Kopilot Yudhistira serta teknisi Sukris. Pesawat itu‎ semestinya tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pukul 15.39 Wita dengan lama penerbangan sekitar 70 menit.
Selain 3 awak, di dalam pesawat itu terdapat 7 penumpang. Terdiri atas 4 penumpang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi.‎ (Ado/Mut)