Liputan6.com, Jakarta - Pesawat tempur dan angkut TNI kerap mengalami kecelakaan. Di antaranya alat utama sistem persenjataan (alutsista) Angkatan Udara seperti pesawat terbang diakui Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo banyak yang sudah memasuki usia tua.
Kendati, TNI selama ini selalu berusaha diremajakan dengan memasang onderdil baru. Gatot pun mengatakan selalu mengingatkan teknisi untuk memeriksa kelaikan burung besi tersebut.
"Memang sama-sama kita tahu pesawat kita sudah tua. Tetapi saya ingatkan kepada teknisi, pesawat tersebut harus diinspeksi. Apabila teknisi mengatakan laik terbang maka laik terbang. Karena pesawatnya selalu digantikan onderdil terbaru," ujar Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (4/10/2015).
Advertisement
Ia mengatakan, tidak bijak jika satu pesawat tipe tertentu jatuh dan TNI tak menerbangkan pesawat lainnya dengan tipe yang sama, karena setiap pesawat memiliki kondisi berbeda-beda. "Jangan sampai begitu ada pesawat tua yang jatuh terus semuanya tidak boleh terbang," ujar Gatot.
Namun, sesuai perintah Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan agar Indonesia tidak lagi membeli alutsista bekas, Gatot mengungkapkan, TNI akan melakukan modernisasi pesawat semaksimal mungkin dan memilih armada dengan teknologi terbaik. Seperti pesawat angkut, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menuturkan bahwa pesawat C17 terbaik di kelasnya.
"Tapi sesuai dengan apa yang dikatakan Presiden, kita harus membeli pesawat yang baru. Dan tentunya idealnya kalau pesawat angkut itu C17, misalnya. Itu yang terbaik. Kita usahakan dapat itu, apa yang jadi kebijakan Presiden harus dipatuhi. Kita harus beli pesawat baru," tutup jenderal bintang empat ini. (Ado/Rmn)