Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo meminta Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk segera menyelesaikan penataan Terminal Baranangsiang di Bogor, Jawa Barat. Permintaan itu, kata Bima Arya, agar terminal menjadi lebih baik dan nyaman untuk masyarakat maupun pengunjung yang datang ke Kota Hujan.
"Presiden minta agar Pemerintah Kota Bogor segera menyelesaikan penataan Terminal Baranangsiang, karena ini wajah kota. Jadi harus dirapikan dan dibuat lebih baik," kata Bima Arya di Bogor.
Bima melanjutkan, permintaan itu disampaikan presiden langsung ke dirinya, saat Bima bersepeda bersama Presiden Jokowi keliling Istana dan Kebun Raya Bogor, Minggu 5 Oktober 2015.
Terkait Terminal Baranangsiang, ujar Bima, dia telah menyampaikan kepada presiden bahwa Pemerintah Kota Bogor terus menggodok rencana penataan terminal dengan merancang ulang konsep pengembangan disesuaikan dengan konsep Light Rail Transit (LRT).
"Karena Presiden ingin kita (Pemkot Bogor) menyiapkan sistem pendukung transportasi LRT ketika sudah masuk ke sini," kata Bima seperti dikutip dari antaranews, Senin (5/10/2015).
Selain penataan Terminal Baranangsiang, Presiden juga meminta Bima Arya menata pasar-pasar di Bogor. Salah satunya Pasar Bogor di Jalan Otista. "Presiden juga minta penataan pasar-pasar. Karena ia (presiden) sering lewat sana," kata Bima.
Terkait permintaan ini, Bima mengaku Pemerintah Kota Bogor masih terkendala tempat yang belum tersedia untuk merelokasi pedagang. "Kita masih mencari tempat yang pas untuk merelokasinya. Hanya saja Presiden Jokowi berpesan, agar relokasi tidak perlu jauh-jauh," ucap Bima.
Bima mengungkapkan, untuk penataan pasar, Pemerintah Kota Bogor ingin menyebar lokasi pasar ke pinggiran, karena jika pusat perekonomian berada di pusat kota akan menimbulkan kemacetan.
Selain membahas soal Terminal Baranangsiang dan penataan pasar, Bima mengatakan, dia bersama Jokowi juga mendiskusikan tentang penataan transportasi di Kota Bogor.
Bima menyampaikan, untuk penataan transportasi, Pemerintah Kota Bogor sudah memulai sejumlah program. Diantaranya merger angkot menjadi Trans Pakuan dengan adanya bantuan bus dari pemerintah pusat.
"Saat ini penataan transportasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Pera sudah membantu untuk membangun fly over di Jalan RE Marthadinata. Ini untuk mengatasi kemacetan di perlintasan kereta di sana. Kita juga mengharapkan Pemerintah Pusat membantu program lainnya termasuk pengadaan bus Trans Pakuan," ujar Bima. (Sun/Ron)
Jokowi Minta Terminal Baranangsiang dan Pasar Bogor Ditata
Presiden Jokowi berpesan agar relokasi pedagang tidak perlu jauh-jauh.
Advertisement