Liputan6.com, Makassar - Pada hari ketiga pencarian Aviastar, tim evakuasi masih fokus ke penyisiran laut dengan menggunakan pesawat fish twins. Tim juga fokus pada pencarian di darat. Anggota Polres Enrekang kembali menyisir wilayah pegunungan yang terletak di perbatasan Kabupaten Luwu.
Kapolres Enrekang AKB Joko Leo mengatakan anggotanya dan tim evakuasi akan dibagi menjadi 2 regu.
"Kita ada 2Â tim yang bergerak bersamaan ke arah perbatasan Kabupaten Luwu. Tim pertama start dari Desa karangan Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulsel. Tim kedua berangkat melewati Desa Nating, Kecamatan Bungin, Kabupaten Enrekang, Sulsel. Jarak untuk sampai ke perbatasan Luwu melalui jalur darat tersebut bisa dicapai dengan bermalam sehari," ungkap Joko ketika dihubungi Liputan6.com, Senin (5/10/2015).
Sementara, tim gabungan di Posko Masamba, Kabupaten Lutra, kembali menyisir wilayah Desa Suli. Tim bergerak ke sana sebagai tindak lanjut informasi yang didapatkan dari masyarakat. Jumat lalu saat pesawat Aviastar PK-BRM hilang kontak, warga melihat ada pesawat terbang rendah dan dalam keadaan tidak wajar. Pesawat itu diperkirakan mengarah ke Desa Suli.
"Untuk pencarian ‎hari ketiga ini, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Potensi SAR, TNI, Polri, dibantu masyarakat kembali bergerak ke Desa Suli, Lutra, melalui jalur darat," kata Ical, anggota Potensi SAR Antariksa Makassar dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Senin (5/10/2015)
Sebelumnya, pesawat twin otter Aviastar hilang kontak. Pesawat itu berangkat dari Bandara Andi Jemma Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pukul 14.25 Wita menuju Makassar. Pesawat tersebut membawa 7 penumpang dan 3 kru.
Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 diterbangkan oleh Kapten Iri Afriadi, Kopilot Yudhistira, dan teknisi Sukris. (Bob/Ron)*
Advertisement