Sukses

Ahok Minta Diskotek Punya Sistem Keamanan Seperti Bandara

Bagi Ahok, waktu operasional bukanlah masalah. Kepastian setiap tempat hiburan malam aman dari peredaran narkoba jauh lebih penting.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tidak mempermasalahkan pembatasan jam operasional diskotek atau tempat hiburan malam. Dia hanya ingin menjaga agar tempat hiburan malam tidak menjadi sarang peredaran narkoba.

Untuk itu, Ahok ingin pengusaha tempat hiburan malam memperketat pengamanan mereka untuk mencegah peredaran dan penggunaan narkoba. Bila perlu, pengamanan setingkat bandara.

"Semua orang akan seperti di bandara, diperiksa dulu, geledah dulu. Kamu pasti akan menggeledah. Kalau cuma peredaran dia bisa ngeles, 'ah satpam saya yang jual', dia bisa ngeles. Oknum kantor yang jual kan konyol," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (5/10/2015).

Bagi mantan Bupati Belitung Timur itu, waktu operasional bukanlah masalah. Kepastian setiap tempat hiburan malam aman dari peredaran narkoba itu jauh lebih penting.

"Saya ingin kalau ditemukan ada yang mengonsumsi narkoba di tempat itu 2 kali, maka tempat itu ditutup. Jadi bukan soal jamnya, Perdanya, kalimatnya lebih keras," tegas Ahok.

Menurut mantan politisi Partai Golkar dan Gerindra itu, pencegahan akan lebih membuat masyarakat nyaman. Sehingga mereka tidak perlu khawatir saat berkunjung ke tempat hiburan malam.

"Sama kayak di bandara enggak mau risiko. Boleh enggak ketangkep bawa dulu baru dianggap teroris, membajak pesawat, nggak bisa cegat dulu di depan pintu, kalau ketemu baru ditahan. Sama harusnya kayak gitu. Jangan ribut soal jam," pungkas Ahok. (Rmn/Sun)