Liputan6.com, Jakarta - Selain mendapat dugaan kekerasan fisik, asisten rumah tangga atau pembantu rumah tangga (PRT) berinisial T juga diduga mendapat kekerasan psiskis, berupa ancaman dari majikannya yang berprofesi sebagai anggota DPR, IH.
Tim pendamping dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan untuk Indonesia Keadilan (LBH APIK) Venny Siregar mengatakan, IH pernah mengancam T akan menghabisi keluarganya,‎ jika berani meninggalkan apartemennya di wilayah Jakarta Pusat.
"IH ini mengancam korban T akan membunuh dan menghabisi keluarganya jika berani kabur," kata Venny di Kantor LBH APIK, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (5/10/2015).
Menurut Venny, ancaman tersebut diduga lebih parah, jika anak majikannya menangis. IH pun diduga tak segan memaki dan memukuli T hingga berdarah.
"Jadi T cerita waktu itu anaknya IH yang berumur 2 tahun menangis, dan T sedang membersihkan mainan anaknya IH. Lalu diambil dan dipukulkan mainan anaknya ke kepala T," ujar dia.
Pukulan IH, kata Venny, mengakibatkan kepala T berdarah. Selain itu, T juga diduga sering dipukul di bagian telinganya hingga membengkak.
"IH mengancam 'jika anak saya nangis lagi, saya akan membuat telinga kamu berdarah lagi‎'," ungkap dia.
Venny menyebutkan, T bekerja menjadi asisten rumah tangga di apartemen milik IH sejak 2 Mei 2015. Namun, T mengaku mendapat kekerasan fisik sejak Juli 2015. (Rmn/Ans)
Anggota DPR IH Juga Diduga Ancam Akan Habisi Keluarga PRT T
Menurut Venny, ancaman tersebut diduga lebih parah, jika anak majikannya menangis.
Advertisement