Sukses

PRT Korban Dugaan Kekerasan Anggota DPR Ditemukan di Gerbong KA

PRT berinisial T yang sebelumnya bekerja di apartemen milik anggota DPR berinisial IH, kabur karena diperlakukan kasar.

Liputan6.com, Jakarta - Pembantu rumah tangga (PRT) berinisial T yang sebelumnya bekerja di apartemen milik anggota DPR berinisial IH, kabur karena tak tahan dengan perlakuan oknum legislator itu.

IH diduga melakukan kekerasan fisik maupun psikis terhadap T yang sudah bekerja sekitar 5 bulan di apartemen miliknya yang berada di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.

T berhasil kabur pada 30 September 2015 lalu dengan memanjat pagar apartemen dan berlari ke Stasiun Karet untuk menuju Depok, Jawa Barat, di mana tempat dirinya bernaung di salah satu penyalur PRT.

Saat kereta yang ditumpangi T berhenti di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, kebetulan ada aktivis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Asosiasi Perempuan untuk Indonesia Keadilan (APIK) Venny Siregar ‎juga berada di Stasiun Manggarai akan berangkat kerja.

"Jadi saat itu ada kerumunan orang dalam gerbong, saya yang mau berangkat kerja ikut penasaran dan didapati korban sedang menangis dengan badan dan kepala penuh bekas luka. Dia nangis sambil bilang mau ketemu mama dan enggak mau balik lagi ke situ," kata Venny di Kantor LBH APIK, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (5/10/2015).

Mendapati T menangis demikian, Venny akhirnya bertanya apa yang sudah dialaminya. Dengan kondisi yang masih ‎trauma T bercerita kepada Venny apa yang telah dilakukan IH terhadap dirinya.

"Lalu saya tanya kamu‎ memang kenapa, lalu dia ceritalah semuanya seperti kekerasan fisik dan ancaman. Akhirnya dia cerita semua," ungkap Venny.

Venny menambahkan, kondisi T saat itu memang memprihatinkan dengan banyak luka bekas pukulan di beberapa bagian tubuhnya, terutama bagian kepala.
"Tangannya memar, wajahnya, kupingnya masih bengkak dan di kepala ada bekas luka jahitan yang cukup panjang," ‎tutur dia.

Setelah mendapat cerita dari T serta kondisi yang ia lihat sendiri, akhirnya T dibawa Venny ia bawa ke pos kesehatan stasiun untuk diperiksa dan langsung diantar ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Kita bawa dulu ke pos kesehatan, setelah semuanya selesai ada bukti-bukti visum baru kita dari LBH APIK dampingi ke LPSK," tandas Venny.

IH sendiri adalah anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). IH diketahui adalah anak dari mantan Ketua Umum PPP periode 1998-2007 yang juga Wakil Presiden periode 2001-2004. (Dms/Ans)