Sukses

Aviastar Pastikan Fasilitasi Keluarga Korban ke Luwu Sulsel

Petrus mengatakan, terus berkoordinasi menunggu arahan Basarnas dalam proses pengevakuasian jenazah ataupun bangkai pesawat.

Liputan6.com, Jakarta - General Manager Komersial dan Bisnis Aviastar Petrus Budi Prasetyo mengaku berterima kasih kepada Basarnas dan tim gabungan yang melakukan pencarian pesawat Twin Otter Aviastar jenis PKBRM/DHC6 yang hilang kontak di kawasan kota Palopo.

Petrus mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi menunggu arahan Basarnas dalam proses pengevakuasian jenazah ataupun bangkai pesawat pagi ini. Dia memastikan akan memfasilitasi semua keluarga korban untuk terbang ke posko krisis center yang ada di Makassar.

"Kami sudah sampaikan ke keluarga soal perkembangannya. Kami menunggu dari keluarga bagaimana, mereka mau ke sana atau tetap menunggu di rumah. Intinya kita siap memfasilitasi baik keluarga penumpang atau kru," kata Petrus di kantornya, Jakarta, Senin 5 Oktober 2015 malam.

Ia mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi bahwa Tim Basarnas bergerak ke lokasi jatuhnya pesawat pada pukul 06.00 WITA pagi ini. Proses evakuasi, sambung Petrus, akan menggunakan helikopter milik TNI AD.

"Ya nanti kita komunikasikan dulu ke sana. Kita koordinasi dengan Basarnas. Ya kami hanya suporting," ujar dia.

Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI Ivan Ahmad mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi atas penemuan pesawat Aviastar PK-BRM/DHC6 di Kampung Ulu Salu, Desa Gamaru, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan oleh tim gabungan Polres setempat.

"Saya baru dapat telepon dari Kepala Basarnas (Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo). Beliau sudah konfirmasi dengan Kapolres Luwu mengenai penemuan pesawat tersebut," ucap Brigjen TNI Ivan saat konferensi pers di Media Center Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin.

"Dan rencananya besok (Selasa 6 Oktober 2015) baru dapat dipastikan secara fisik ke lokasi ditemukannya pesawat tersebut," sambung Ivan.

Besok, menurut Ivan, selain memastikan kebenaran secara fisik langsung ke lokasi penemuan Aviastar, juga sekaligus menyiapkan tim evakuasi dengan menggunakan 4 helikopter.

"Besok, tim ada yang berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin dan juga ada yang start dari Bandara Sidrap dan Bandara Bua. Kita semua berangkat besok untuk memastikan secara fisik sekaligus melakukan evakuasi lewat jalur udara, "kata  Ivan.

Lokasi ditemukannya pesawat Aviastar tersebut, lanjut Ivan terletak di sektor II pegunungan Latimojong.

"Setelah kita berhasil mengevakuasi para korban-korbannya kemudian jenazahnya akan diserahkan ke Polda Sulselbar ‎dan kepada pihak keluarga korban sendiri diharapkan menunggu saja di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar," ujar dia.

Keberangkatan tim dari Bandara Hasanuddin sendiri, diungkapkan Ivan dijadwalkan sepagi mungkin. Namun semuanya tergantung dari kondisi cuaca nantinya.

"Ya, rencana kita sepagi mungkin, pukul 06.00 Wita," pungkas Ivan.

Sebelumnya, pesawat Twin Otter Aviastar hilang kontak. Pesawat itu berangkat dari Bandara Andi Jemma Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Jumat 2 Oktober 2015 pukul 14.25 Wita menuju Makassar. Kemudian 11 menit setelah take off pesawat dinyatakan hilang kontak dari menara pemantau Bandara A Jemma Masamba. (Ron/Mar)