Liputan6.com, Jakarta - Keluarga bocah PNF atau F (9) masih terpukul. Bocah kelas 2 SD itu ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan terbungkus kardus di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
Ayah korban, Asep Syafeullah menuturkan, keluarga sempat mendapat firasat sebelum kematian putrinya itu. Beberapa hari sebelum kejadian, F yang gemar bermain sepeda, bertingkah tak biasa.
"Biasanya kan kalau putri saya main sepeda, dia selalu sendiri. Tapi belakangan dia selalu boncengin adiknya yang kecil, diajak jalan-jalan di deket rumah," kenang Asep di rumah duka, Jalan Peta Barat, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (6/10/2015).
Sikap putri ketiganya itu, sambung Asep, menjadi pertanyaan dari tetangga dan keluarga di rumah. Singkat cerita, F hanya menjawab singkat.
"Katanya kapan lagi boncengin dedek, orang mau nyenengin dedek," ucap Asep menirukan perkataan putrinya itu.
Asep berkesimpulan, perkataan bocah F merupakan firasat sebelum pergi menghadap sang Illahi. Kemudian, beberapa hari sebelum kejadian, putrinya meminta dibelikan jajanan lebih banyak dari biasanya.
"Anak saya minta beliin seblak Rp 5 ribu. Saya tanya kok banyak amat teh, tumben. Dia bilang 'neng besok enggak mau makan lagi'," tutur Asep.
Bocah F sebelumnya ditemukan terbujur kaku dengan posisi badan tertekuk di dalam sebuah kardus yang tergeletak di gang pinggir Jalan Sahabat Kampung Belakang, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat 2 Oktober 2015 malam. Saat ditemukan sekelompok pemuda yang tengah melintas, kondisi jasad PNF sangat mengenaskan. Mulut dilakban, tangan dan kakinya juga dililit lakban.
Hasil autopsi mengungkapkan, bocah F mengalami kekerasan seksual dan fisik yang akhirnya membuatnya meregang nyawa. Identitas gadis kecil ini baru terungkap usai keluarga mendatangi kamar jenazah RS Polri, setelah mendengar pemberitaan mengenai penemuan mayat bocah perempuan di media elektronik Sabtu 3 Oktober siang. (Han/Mut)
Firasat Keluarga Sebelum Bocah F Tewas Dalam Kardus
Bocah F ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan terbungkus kardus di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
Advertisement