Sukses

Dikepung Kabut Asap, Ribuan Warga Jambi Terima KIS

KIS tahap pertama ini telah melalui proses verifikasi, sehingga penerimanya betul-betul warga yang tidak mampu.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kepungan kabut asap yang melanda hampir 2 bulan lebih di Provinsi Jambi, sebagian warga cukup mendapat angin segar dengan pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS). Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menyatakan, distribusi KIS di Jambi itu merupakan tahap pertama dengan total 108.000 sasaran.

"Sejak Senin kemarin KIS tahap pertama sudah dibagikan," ujar Kepala Unit SDM dan Umum BPJS Kesehatan Provinsi Jambi, Nelwati di Jambi, Selasa (6/10/2015).

Ia menjelaskan, untuk distribusi KIS tahap pertama ini meliputi daerah di bagian timur Provinsi Jambi yang meliputi Kabupaten Batanghari, Kota Jambi, Muarojambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).

Khusus untuk Kota Jambi terdapat 10.450 warga penerima KIS yang terdiri dari 8 daerah kecamatan. Di antaranya Kecamatan Telanaipura 1.209 jiwa, Pelayangan 1.193 jiwa, Pasar 695 jiwa, Kota Baru 2.849 jiwa, Jelutung 2.549 jiwa, Danau Teluk 1.585 jiwa, Jambi Timur 132 jiwa, dan Jambi Selatan 274 jiwa.

Menurut Nelawati, KIS merupakan program pemerintah Indonesia yang bertujuan mempercepat penanggulangan kemiskinan bagi masyarakat yang sulit untuk berobat karena terkendala biaya.

Sebelum dilakukan pendistribusian, KIS tahap pertama ini telah melalui proses verifikasi, sehingga penerimanya betul-betul warga yang tidak mampu.

"Nantinya jika ada warga yang sakit, warga bisa menggunakan kartu (KIS) ini untuk berobat di pelayanan kesehatan," kata dia.

"Pendistribusian ini disepakati melalui perangkat kecamatan. Kemudian diteruskan ke kelurahan, dari kelurahan mendistribusikan lagi kepada masyarakat. Paling lambat akhir Oktober ini sudah harus didistribusikan," imbuh Nelwati.

Sementara itu, seorang warga Kota Jambi penerima KIS berharap kartu yang diterimanya benar-benar 'sakti' saat digunakan berobat. Dirinya senang mendapatkan pelayanan ini.

"Apalagi kesehatan sangat penting dan mahal saat ini," ujar Akhmad (45) seorang warga Kelurahan Bagan Pete, Kota Jambi yang seharo-hari berprofesi sebagai tukang ojek. (Ali/Ado)