Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD khususnya Komisi D mengajukan kunjungan ke Rotterdam, Belanda tahun 2016 seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lakukan tahun ini.
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menilai, usulan Komisi D untuk kunjungan kerja ke negeri kincir angin itu merupakan hal yang lumrah. Terlebih kunjungan itu memiliki tujuan dan perencanaan yang jelas.
"Komisi D sebetulnya enggak apa-apa juga sih, sah-saja kalau ingin ke Rotterdam," ujar Prasetio di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (7/10/2015).
Menurut politisi PDIP ini, banyak hal yang bisa dipelajari dari Rotterdam. Terutama terkait penanganan banjir di Jakarta yang hingga kini belum usai.
"Bagaimana sih pengelolaan masalah banjir di sana. Apalagi Belanda airnya lebih tinggi dari jalanannya kan. Jadi baik buat kajian," ujar Prasetio.
Sementara Anggota Komisi D, Prabowo Soenirman mengatakan, kunjungan ke Belanda bukan kunjungan biasa. Kali ini, dewan juga ingin tahu apa yang sebenarnya Ahok kaji tentang Rotterdam.
"Jadi gini, Pak Ahok kan ke Belanda kan dalam rangka belajar soal dam. Kalau dia nanti bicara soal dam, kita juga harus tahu dong. Masa kita enggak tau apa yang diomongin sama dia, kan enggak lucu juga," ujar Prabowo.
Politisi Gerindra itu menambahkan, tidak mungkin saat pembahasan hanya eksekutif saja yang mengerti permasalahan. Dewan sebagai legislatif dan pengawas juga harus menguasai masalah.
"Masa, kita tahu Pak Ahok terangkan detail, kita enggak tau detail gimana ceritanya? Artinya bukannya kita mau ngikutin dia. Artinya, dia kan belajar di sana, untuk diterapkan di SKPD-nya. Kemudian SKPD ngusulin ke dewan. Nah masa kita enggak tahu dam seperti apa yang diusulkan," tutup Prabowo. (Ali/Mut)
Ketua DPRD DKI: Sah-sah Saja Dewan Ingin ke Belanda
Anggota DPRD khususnya Komisi D mengajukan kunjungan ke Rotterdam, Belanda tahun 2016.
Advertisement