Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan blusukan ke lokasi proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) hari ini. Ahok akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam memantau langsung proses pengeboran bawah tanah Jalan Jenderal Sudirman.
Keduanya dijadwalkan meninjau proyek pembangunan MRT di kawasan Patung Pemuda Senayan, Jakarta. Baik Ahok maupun Jokowi akan menyaksikan mesin bor raksasa bernama Antareja bekerja.
Ahok mengatakan peninjauan ini dilakukan karena Antareja sudah mulai pengerukan dan pengeboran. Dia ingin memastikan pengeboran berjalan dengan baik sehingga pembangunan bisa selesai tepat waktu.
"Iya, soalnya ini mulai pengerukan. Jadi kemarin kan baru turun pasang (bor). Sudah set sekarang mulai keruk. Kita mau lihat keruknya pas, tanahnya kan dikeruk ke luar," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Jokowi meresmikan pengoperasian mesin bor raksasa asal Jepang yang diberi nama Antareja pada Senin, 21 September 2015. Kala itu, Ahok tidak dapat hadir sehingga diwakilkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Mesin bor ini telah tiba di Indonesia sejak Mei 2015. Setelah tiba, mesin ini tidak dapat langsung dioperasikan mengingat perlu proses perakitan. Proses perakitan dilakukan pada Agustus hingga akhirnya selesai dan langsung dioperasikan hari ini.
‎Bor itu akan mengerjakan pembuatan jalur terowongan untuk fase pertama proyek MRT Jakarta. Fase pertama adalah jalur dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Dari jalur sepanjang 16 kilometer itu, 6 kilometer merupakan terowongan bawah tanah. Sisanya merupakan jalan layang. Untuk fase 2, dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 9 kilometer berupa terowongan.
Pada lubang sedalam 12 meter, di dekat Patung Pemuda, mesin bor mulai beroperasi. Nantinya posisi bor menghadap ke Jalan Sudirman. Sementara ekor bor, sepanjang lebih dari 80 meter akan memanjang di bawah Patung Pemuda hingga Jalan Sisingamangaraja.
Antareja memiliki diameter luar 6,65 meter dan diameter dalam 6,05 meter. Mata bornya memiliki panjang hampir 10 meter, sedangkan ekornya sepanjang 80 meter lebih.
Mesin bor itu memiliki pisau bor yang dirancang khusus dan disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi proyek. Karena itu, mesin bor senilai hampir Rp 70 miliar per satu unit dan hanya bisa dioperasikan untuk proyek tertentu.
Nantinya bor itu bekerja 24 jam. Ada 3 orang yang mengoperasikan bor secara terkomputerisasi. Selama 24 jam, terowongan yang digali dan diselesaikan sepanjang sekitar 8-10 meter.‎ (Bob/Mut)*
Ahok Duet Blusukan Bareng Jokowi, Cek 'Antareja' Bekerja
Antareja sudah mulai mengeruk dan mengebor jalur bawah tanah MRT.
Advertisement