Liputan6.com, Mekah - Jemaah Indonesia yang menjadi korban musibah crane tumbang di Masjidil Haram pada 11 September 2015, bertambah menjadi 12 orang. Penambahan tersebut setelah 1 korban bernama Janiro Ganumbang Siregar yang berasal dari kloter MES 09 teridentifikasi.
"Jemaah yang wafat 12 orang. Jemaah teridentifikasi terakhir bernama Janiro Ganumbang Siregar dari kloter MES 09 dengan nomor paspor A9106896," ujar Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (8/10/2015).
Arsyad mengatakan, pihak keluarga sudah membuat surat kesaksian dari pihak suami dan saksi yang berada di lokasi kejadian. Bahwa mereka bersaksi dan melihat Janiro di lokasi saat crane menghantam lantai Masjidil Haram.
"Kemarin pihak keluarga sudah membuat surat kesaksian dari pihak suami, dari pihak saksi-saksi yang ada bahwa mereka melihat betul Janiro berada di tempat kecelakaan crane yang menyebabkan jemaah lainnya di situ meninggal dunia," kata Arsyad.
Dia menuturkan, baru teridentifikasinya jenazah Janiro karena ada beberapa jasad yang sudah tidak utuh akibat musibah crane itu. Tim DVI juga mengambil sidik jari keluarga di Medan untuk menentukan jenazah mana yang merupakan Janiro.
"Mengambil sampel keluarga Janiro sebagai pembanding tadi pagi sudah diambil. Anaknya, kakak kandungnya, dan suaminya juga," tutur Ketua Tim DVI Kombes Muhammad Mas’udi dalam kesempatan yang sama.
Meski jenazah seluruh korban insiden crane sudah dimakamkan, namun data DNA tiap jenazah sudah diambil sehingga bisa dicocokkan dengan milik keluarga Janiro.
Amalia Siregar sebelumnya melaporkan adiknya, Janiro Ganumbang Siregar belum kembali sejak musibah di Mekah tersebut terjadi. Dia menduga adiknya menjadi korban dalam musibah crane itu. (Mvi/Sun)
Janiro Dipastikan Menjadi Korban ke-12 Musibah Crane di Mekah
Tim DVI juga mengambil sidik jari keluarga di Medan untuk menentukan jenazah Janiro.
Advertisement