Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian menemukan bercak darah di bedeng milik saksi A yang kini diperiksa atas kasus pembunuhan bocah F atau PNF.
Sebagian bercak darah tersebut ditemukan telah mengering di sebuah kertas koran. Demikian dipaparkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Khrisna Murti.
"Ada yang baru, bercak darah di TKP tempat lain. Tadi kami sudah olah TKP ulang. Darahnya agak baru. Kalau yang kemarin darah di sprei agak kering. Keduanya di bedeng milik A," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/10/2015).
Berkas darah itu, sambung Khrisna, langsung dikirim ke Laboratorium Forensik Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya untuk diteliti DNA-nya. Menurut Khrisna, hasil tes DNA itu baru akan keluar 2 hari mendatang.
"Hasilnya akan keluar nanti. Kalau hasil lab positif dan DVI positif, hasil dari dua lembaga, ada indikasi kuat yang bersangkutan terlibat dalam kasus PNF," ucap Khrisna.
Jasad bocah F ditemukan terbujur kaku dengan posisi badan tertekuk di dalam sebuah kardus yang tergeletak di gang pinggir Jalan Sahabat Kampung Belakang, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat 2 Oktober 2015 malam. Saat ditemukan sekelompok pemuda yang tengah melintas, kondisi jasad F sangat mengenaskan. Mulut dilakban, tangan dan kakinya juga dililit lakban.
Hasil autopsi memperlihatkan, bocah F mengalami kekerasan seksual dan fisik yang akhirnya membuatnya meregang nyawa. Identitas gadis kecil ini baru terungkap usai keluarga mendatangi kamar jenazah RS Polri, setelah mendengar pemberitaan mengenai penemuan mayat bocah perempuan di media elektronik, Sabtu 3 Oktober 2015 siang. (Ndy/Yus)