Liputan6.com, Kudus - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengunjungi kantor pusat PT Pura Smart Technology, pemenang tender pencetakan kartu 'sakti', untuk memantau produksi Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Khofifah menyadari masih ada masyarakat yang khawatir tidak kebagian kartu 'sakti' pada tahun anggaran 2015 ini.
"Saya bersama Dirut BPJS hadir ke sini untuk memastikan bahwa hal yang dikhawatirkan yaitu tidak selesainya pencetakan KIS, KIP, dan KKS pada tahun anggaran 2015. Saya rasa kita bisa menjawab dengan memastikan kapasitas produksi dengan PT Pura Smart untuk pencetakan KKS, KIP dan KIS," ujar Khofifah di kantor Pura Smart, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (11/10/2015).
Khofifah mengatakan, proses pencetakan dan distribusi kartu 'sakti' ke PT Pos ditargetkan rampung akhir November mendatang. Dan proses distribusi dari PT Pos ke masyarakat ditargetkan selesai sebelum pertengahan Desember.
Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena Menteri Khofifah menjamin semua warga yang terdata di daerahnya akan memegang kartu 'sakti' sebelum tutup tahun.
"Dari awal saya sudah katakan mekanismenya menggunakan ban berjalan, artinya data terverifikasi, validasi, kemudian dicetak, didistribusikan. Insya Allah proses distribusi selesai akhir November, sampai di tangan masyarakat mudah-mudahan tidak melewati tanggal 15 Desember," jelas Khofifah.
Ditanya masih adanya warga kurang mampu yang belum memiliki kartu 'sakti', Khofifah menegaskan bahwa masalah itu bisa diselesaikan jika lurah dan kepala desa aktif mendata dan memahami permasalahan warganya.
"Makanya saya sampaikan beberapa kali ke kades dan lurah, tolong dioptimalkan menyisir warganya masing-masing. Karena mereka yang mengetahui siapa warga yang eligible (berhak) untuk terima KIS, KIP dan KKS. Jangan sampai ada yang terlewat," ujar dia.
Di kesempatan yang sama, Fahmi Idris menjelaskan bahwa lebih dari 25 juta warga Indonesia yang terdata sebagai penerima KIS sudah mendapatkan haknya. Perusahaan negara yang menjadi mitra Kemensos dalam pelayanan kesehatan itu mengklaim pihaknya terus mengawasi produksi KIS dengan berpegang pada mekanisme 'ban berjalan'.
"Ini sudah dicetak sejak program ini dilaunching Pak Presiden (Joko Widodo). (Jumlah yang sudah dicetak) lebih dari 20%. Jumlah detailnya sekitar 25 juta lebih dari total pemegang KIS, 88,2 juta," kata Fahmi.
Fahmi mengatakan, sebelumnya, dalam sehari, PT Pura Smart Technologgy mampu memproduksi 800 ribu kartu. Namun usai dirinya dan Mensos mengadakan pertemuan tertutup dengan Pura Smart, mereka berkomitmen memproduksi 1 juta kartu per hari untuk memperpendek waktu produksi dan mempercepat distribusi hingga ke tangan warga.
"Kemampuannya kemarin 800 ribu kartu per hari. Ibu Mensos, komitmen meningkat bisa sampai 1 juta," pungkas Fahmi. (Ali/Ron)
Sambangi Kudus, Menteri Khofifah Pantau Pembuatan 'Kartu Sakti'
Khofifah menyadari masih ada masyarakat yang khawatir tidak kebagian 'kartu sakti' pada tahun anggaran 2015 ini.
Advertisement