Sukses

Akhir Pencarian Monster Loch Ness di Danau Paling Bikin Penasaran

Berikut Top 5 News edisi Minggu 11 Oktober 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Nama monster Loch Ness sebenarnya sudah melegenda sejak abad ke-6. Namun pada 11 Oktober 1987, keberadaan makhluk tersebut diragukan banyak pihak, lantaran pencarian besar-besaran secara menyeluruh tak membuahkan hasil. Upaya untuk membuktikan eksistensi sang binatang purba telah berakhir.

Nah, berita mengenai berakhirnya pencarian monster Loch Ness itu paling bikin penasaran pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Minggu 11 Oktober 2015.

Sementara 4 berita lainnya, terutama polisi mendalami dugaan tersangka A tak sendirian membunuh bocah F yang ditemukan dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, turut mencuri perhatian banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Akhir Pencarian Monster Loch Ness di Danau

Seekor dinosaurus berbadan raksasa dan berleher panjang diyakini masih hidup di Danau Loch Ness, Skotlandia. Makhluk yang dijuluki monster Loch Ness atau Nessie itu menggemparkan dunia pada Abad ke-20, tepatnya sekitar tahun 1934.

Namun pada 11 Oktober 1987, keberadaan makhluk tersebut diragukan banyak pihak lantaran pencarian besar-besaran secara menyeluruh tak membuahkan hasil. Upaya untuk membuktikan eksistensi sang binatang purba telah berakhir.

Selama 1 pekan pencarian dengan menggunakan teknologi sonar dan satelit, tim yang tergabung dalam "Operation Deepscan" tak menemukan bukti apa pun terkait adanya monster Loch Ness.

Sistem sonar sempat menemukan adanya "kontak" di dasar danau. Tapi setelah diselidiki lebih dalam, tak ada tanda-tanda dinosaurus. Kemungkinan besar, kontak itu berasal dari ikan-ikan di danau.

"Disimpulkan bahwa kontak itu adalah ikan. Saya rasa tidak semua orang kecewa dengan hasil ini, tapi tentu mereka, saksi mata yang mengaku melihat akan ngotot dengan apa yang mereka yakini," ujar Adrian Shine, ketua tim pencari Loch Ness, seperti dimuat BBC.

Selengkapnya...

2. Diutus Jokowi, TB Silalahi Cek Pasukan Garuda di Lebanon

Utusan Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Timur Tengah, yang tak lain mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Letjen TNI Purn TB Silalahi menyambangi Markas Indobatt (Indonesian Battalion) Satgas Batalyon Mekanis TNI [Kontingen Garuda]( 2245981 "") XXIII-I/Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon) di Lebanon Selatan.

Kedatangan TB Silalahi yang juga penulis cerita 'Toba Dreams' ke Markas Indobatt beberapa waktu lalu, disambut langsung Komandan Kontingen Garuda Unifil 2014-2015 Kolonel Inf Dani Koswara. Dani tampak didampingi Wakil Komandan Sektor Timur Kolonel Kav Yatanabey dan Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Andreas Nanang Dwi P, beserta para perwira staf di UN Posn 7-1 Adchid Al Qusayr, Lebanon Selatan.

"Kunjungan Utusan Khusus Presiden RI itu dalam rangka ingin melihat dan mengetahui secara dekat pelaksanaan tugas Prajurit TNI Kontingen Garuda yang tengah melaksanakan tugas sebagai Peacekeepers dalam misi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Lebanon," demikian penjelasan Pusat Penerangan TNI dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (11/10/2015).   

Selengkapnya...

3. Polisi Dalami Dugaan A Tak Sendirian Bunuh Bocah F

Polisi terus mendalami kasus pembunuhan bocah F yang ditemukan tewas dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat. Penyidik tengah mendalami keterlibatan orang lain yang membantu A dalam membunuh bocah tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, polisi akan mengorek segala macam dugaan dalam kasus ini.

"Kita coba cari soal adanya keterlibatan atau orang yang membantu pelaku saat melakukan kejahatannya," kata Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu 10 Oktober 2015.

Menurut dia, penyidik belum menemukan atau mendapatkan keterangan saksi-saksi yang mengarah adanya tersangka lain yang membantu tersangka A. Meski begitu, dalam masa 4 bulan penahanan ini, jajarannya akan terus mencoba untuk menguak semua sisi yang belum terlihat.

Selengkapnya...

4. Siasat Tersangka Pembunuh Bocah F Sempat Sulitkan Polisi

Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengaku cukup kesulitan dalam membongkar kasus pembunuhan berencana yang dilakukan tersangka A (39) terhadap bocah F (9) yang jasadnya dimasukkan ke dalam kardus dan dibuang di sebuah gang atau jalan sempit di Kalideres, Jakarta Barat.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Mukti mengatakan, penyidik beberapa kali menemukan jalan buntu dan berliku dalam upaya mengungkap kasus yang menyedot perhatian masyarakat ini.

"Kami telah interview 100 orang lebih, ini artinya pekerjaan besar. Dan kami sampai 10 kali olah TKP (tempat kejadian perkara)," ucap Khrisna di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (10/10/2015).

Selengkapnya...

5. Polisi: Pengungkapan Kasus Bocah F Bukan Mistik

Polisi mengungkap kasus pembunuhan bocah F yang ditemukan dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, dalam hitungan hari. Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan pengungkapan ini merupakan hasil dari kerja keras dan profesionalisme anggotanya.

Pengungkapan kasus itu, kata dia, merupakan hasil serangkaian penyelidikan dan bukti-bukti ilmiah, bukan dari bantuan 'orang pintar' atau cara-cara gaib.

"Penetapan status tersangka A itu sesuai dengan aturan hukum. Ada 5 alat bukti. Bukan dengan cara mistik," kata Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu 10 Oktober 2015.

Dia menuturkan penyidik perlu waktu seminggu untuk mengungkap kasus tersebut. Ini lantaran, penyidik harus berhati-hati dan tidak ingin gegabah dalam menetapkan status tersangka.

"Kami perlakukan yang bersangkutan itu sebagai tersangka tapi yang belum tentu bersalah. Jadi kami bisa jelaskan ke publik dan Polda bertanggung jawab atas itu dan profesionalisme," tutur Tito.

Selengkapnya...

(Ans/Dan)