Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi menyelesaikan pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Erry mengaku dicecar oleh penyidik mengenai sejumlah hal. Salah satunya mengenai pertemuan antara Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Kepada penyidik yang memeriksanya sejak siang tadi, Tengku Erry menegaskan bahwa pertemuan yang dilakukan di Kantor DPP Partai Nasdem pada Mei 2015 tersebut hanya membahas hubungannya dengan Gatot Pujo yang tidak harmonis.
"Saya klarifikasikan bahwa memang ada pertemuan itu. Karena sebagaimana kita ketahui selama ini mungkin masyarakat banyak mengetahui komunikasi yang tidak begitu maksimal antara saya dan Pak Gubernur, ingin diklarifikasi, didamaikan ataupun diislahkan oleh Pak Surya Paloh," ujar Tengku Erry di Gedung KPK, Jakarta, Senin (12/10/2015) malam.
Pada pertemuan itu, kata Tengku, Surya Paloh memintanya untuk berdamai dengan Gatot Pujo.
"Karena kita ketahui Pak Surya Paloh juga orang Sumut, maka dia menginginkan bahwa kami tetap kompak agar Sumut bisa dibangun dengan baik, dengan kekompakan," kata dia.
Ia pun membantah, dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh pengacara senior OC Kaligis tersebut sempat membahas kasus korupsi Bansos Pemprov Sumut yang sedang ditangani kejaksaan.
"Tidak ada membicarakan masalah. Semua jelas terbuka semua sudah saya sampaikan dan mudah-mudahan, kalau kalian semua melihat wajah saya cerah ya, berarti mudah-mudahan semuanya masalah di Sumut itu bisa diselesaikan dengan baik," katanya.
"Tidak ada bicara masalah proyek-proyek begitu," pungkas Tengku Erry. (Ron/Ali)
Wagub Sumut Dicecar KPK Soal Pertemuan dengan Surya Paloh
Pada pertemuan itu kata Tengku, Surya Paloh memintanya untuk berdamai dengan Gatot Pujo.
Advertisement