Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu berencana merekrut 100 juta kader untuk program bela negara yang akan dimulai akhir tahun 2015. Hal tersebut menuai perdebatan, karena belum jelas anggarannya.
Untuk itu, Ketua DPR Setya Novanto ‎akan mengundang Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan yang membawahi Menhan, membicarakan rencana tetsebut.
"Kita dengarkan dulu Pak Luhut, kita undang Pak Luhut hari Jumat (16 Oktober) untuk menyampaikan langsung apa yang dimaksud apa benar ada hal-hal yang berkaitan dengan wajib militer bela negara itu," kata Setya Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Oleh karena itu, politisi Partai Golkar ini mengimbau kepada masyarakat dan anggota DPR agar tak terlalu cepat memberikan tanggapannya terkait bagaimana mekanisme program bela negara tersebut.
"Jangan terlalu terburu-buru berikan suatu penilaian, kita dengarkan dulu ya nanti penjelasan Pak Luhut," imbau dia.
Dia juga meminta publik tidak terburu-buru berspekulasi mengenai anggaran bela negara yang disebut-sebut mencapai Rp 500 triliun.
"Saya yakin Pak Luhut belum sampai rincikan lebih jauh dan biasanya kalau punya pemikiran harusnya disampaikan kemarin. Makanya kita tunggu. Atau tanya langsung ke Pak Luhut karena saya yakin belum dibicarakan begitu jauh," tandas Setya Novanto. (Mvi/Mut)