Liputan6.com, Jakarta - Rapat paripurna DPR masa sidang pertama pada 2015-2016 baru saja dimulai. Wakil Ketua DPR Agus Hermanto yang menjadi pimpinan rapat langsung mendapat masukan soal bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Anggota Fraksi Partai Gerindra, Sultan Adil Hendra menilai solusi persoalan kabut asap ini belum juga ditemukan. Untuk itu, dia mendesak agar DPR membentuk panitia khusus (pansus) asap agar bisa ikut membantu mencarikan solusi yang konkret atas bencana kabut asap tersebut.
"Persoalan ini belum ditangani pemerintah secara kompak, oleh karena itu ini akan merugikan kehidupan masyarakat terdampak asap," kata Adil dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Anggota Komisi X yang membidangi pendidikan dan kebudayaan ini mengaku prihatin, sebab beberapa sekolah di daerah yang terdampak asap sudah lama diliburkan.
"Saya tidak bisa membayangkan masyarakat di daerah yang kena asap bisa berprestasi pendidikannya. Saya sebagai anggota Komisi X meminta ini ditangani secara serius," tutur Adil.
Selain itu, dia mengungkapkan catatan yang diterima dewan, sudah ada laporan 8 orang meninggal dunia karena dampak kabut asap tersebut. Oleh karena itu, dia menegaskan, DPR harus segera membentuk Pansus Asap.
"Saya prihatin baru-baru ini catatan kami sudah 8 orang yang meninggal, tentu ini musibah yang sangat besar ini harus dijadikan bencana nasioal. Bantuan dari pusat hanya personel, tapi alat memadamkan asap tetap berada di Jakarta. Mari kita perjuangkan saudara-saudara kita di Sumatera dan Kalimantan karena ini menyangkut kemanusiaan," tandas Adil. (Bob/Ado)
Prihatin dengan Korban Terdampak, DPR Minta Dibentuk Pansus Asap
Pansus ini diharapkan bisa ikut bantu mencarikan solusi yang konkret atas bencana kabut asap tersebut.
Advertisement