Sukses

3 Pemburu Harimau Sumatera di Jambi Terancam Hukuman Bui 5 Tahun

Ketiganya berhasil ditangkap saat tengah menunggu pembeli kulit harimau di depan Masjid Agung, Kota Muaro Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi.

Liputan6.com, Jambi - Tim dari Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi bersama Polres Tebo berhasil mengamankan tiga pemburu harimau Sumatera. Barang bukti kulit harimau juga ikut diamankan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, Rabu (14/10/2015), penangkapan tersebut dilakukan pada Minggu 11 Oktober 2015. Setelah tim cukup lama melakukan pengintaian.

Ketiga pemburu itu berhasil ditangkap saat tengah menunggu pembeli kulit harimau di depan Masjid Agung, Kota Muaro Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi.

Ketiga pelaku tersebut adalah M (27), MI (45), dan MU (32). Dari hasil penangkapan, didapatkan barang bukti kulit harimau yang sudah direndam dengan cairan spirtus. Satu unit mobil merek Toyota Kijang LGX warna hitam juga turut diamankan.

Seorang staf di bagian Humas BKSDA Jambi Ahmad Budiyana mengatakan, diduga kuat harimau tersebut terlebih dahulu dibunuh dengan cara dijerat oleh pelaku.

"Sebab ditemukan bekas jeratan di bagian depannya. Kemudian ada bekas tembakan di bagian belakang," ujar Ahmad. Menurut dia, jika dijual di pasar gelap, harga kulit harimau bisa mencapai Rp 170 juta.

Kini, ketiga pemburu harimau Sumatera itu akan dijerat dengan Pasal 21 ayat (2) huruf b dan d, jo Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, jo Pasal 55 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Dari data sejumlah pemerhati lingkungan dan satwa, populasi harimau Sumatera di Jambi terbilang sangat mengkhawatirkan. Data Zoological Society of London (ZSL) hingga awal 2015 menyebutkan, populasi sang 'Raja' Sumatera hanya 325 ekor saja dan menyebar di beberapa titik kawasan hutan di Pulau Sumatera.

Khusus di Jambi, salah satu kawasan yang paling banyak dihuni harimau Sumatera adalah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Meski terbilang luas, populasi harimau di kawasan ini diperkirakan hanya bersisa 50 ekor saja.

Konflik satwa dengan manusia dan maraknya perburuan serta menyempitnya lahan, menjadi penyebab utama terus berkurangnya populasi harimau Sumatera. (Ndy/Sun)