Sukses

Pencarian Helikopter Jatuh di Medan Fokus di 3 Kawasan

25 Kapal dilibatkan dalam proses pencarian helikopter yang hilang kontak di Medan tersebut

Liputan6.com, Medan - Setelah sebelumnya melibatkan 11 kapal, kali ini tim SAR kembali melanjutkan pencarian helikopter EC-130 PK-BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang hilang di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara dengan melibatkan 25 kapal. Proses pencariannya pun kini dipersempit.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan jumlah total 25 kapal yang terlibat dalam pencarian ini merupakan tambahan dari masyarakat sekitar Danau Toba. Mereka ingin berpartisipasi dalam membantu tim SAR gabungan dalam mencari korban helikopter lainnya.

"Kalau semalam 11 kapal, kali ini sudah 25 kapal, dan itu merupakan tambahan dari masyarakat. Tim SAR gabungan saat ini sedang menyisir lokasi pencarian," kata Helfi, Rabu (14/10/2015).

Helfi menuturkan tim SAR gabungan yang berjumlah 800 orang itu kini berfokus pada satu sektor di kawasan Danau Toba seperti kawasan Sitinjak, Silangit, dan Nainggolan.

"Lokasi pencarian dipersempit.Tim SAR gabungan berfokus di tiga daerah itu," jelasnya.

Mengenai strateginya, Helfi menerangkan kapal-kapal berukuran kecil yang digunakan dalam proses pencarian akan menyisir pinggiran Danau Toba. Sedangkan yang berukuran besar akan menelusuri kawasan tengah Dana Toba.

"Kapal kecil difokuskan ke pinggiran danau agar pencarian lebih optimal," terang dia.

Sementara korban selamat, Fransiskus Subihardayan yang ditemukan tim SAR gabungan di tanaman enceng gondok di seputaran Danau Toba pada Selasa 13 Oktober 2015 masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit RSUD dr Handrianus, Samosir, Medan.

Sebelumnya, helikopter EC 130 B4 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) yang terbang hilang kontak Minggu 11 Oktober 2015 sekitar pukul 11.33 WIB saat menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Helikopter itu hilang kontak setelah terbang dari Siparmahan atau Pantai Barat Danau Toba melintasi Pematangsiantar.

Helikopter dengan register PK-BKA ‎tersebut dipiloti Teguh Muyatno dengan teknisi Hari Purwantono. Selain itu di dalam helikopter juga ada 3 penumpang, yaitu Nurhayanti, Gianto, dan Frans. (Ali/Mut)