Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research ‎and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, membandingkan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sebagai incumbent pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017 dengan Fauzi Bowo atau Foke yang menjadi incumbent pada Pilgub 2012.
Meski mirip situasinya sama-sama menjadi incumbent saat pilgub, tapi berdasarkan hasil survei yang digelar SMRC, Ahok saat ini lebih baik dibanding Foke.
"Agak mirip situasinya. Tapi posisi Foke lebih rendah dari Ahok," ujar Djayadi saat memaparkan hasil survei terbaru lembaganya 'Ahok dan Para Penantangnya di DKI 1' di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (14/10/2015).
Djayadi menerangkan, tingkat kepuasan responden pada Ahok saat ini dan Foke ketika itu, dengan rentang waktu sama-sama sekitar 1,5 tahun jelang Pilgub DKI, sebesar 64 persen sangat puas dengan kinerja Ahok dan 34 persen kurang atau tidak puas. Sementara Foke, hanya 43 persen responden yang menyatakan sangat puas dan 55 persen tidak puas.
"Evaluasi atas kinerja Ahok pada Agustus 2015 ini lebih positif dibanding periode yang sama pada masa Foke, November 2010," ucap dia.
Karena itu, kata Djayadi, peluang Ahok memenangkan Pilgub DKI 2017 lebih besar ketimbang peluang Foke memenangkan Pilgub DKI 2012 lalu. Apalagi, secara umum publik menilai kinerja Ahok sebagai gubernur juga lebih positif ketimbang Foke.
Terkait calon-calon lawan Ahok untuk Pilkada DKI 2017 nanti, Djayadi berpandangan, sepanjang mereka punya kapasitas maka bisa menandingi Ahok. Namun sebaliknya, jika tak punya kapasitas maka Ahok jauh lebih unggul.
"Nama-nama calon ini belum stabil. Peta dukungan masyarakat juga bisa berubah. Ada persyaratan calon-calon lawan menandingi Ahok. Tapi tetap itu tidak mudah," ucap Djayadi.
Ahok Lebih Unggul
Berdasarkan hasil survei terbaru SMRC, Ahok sebagai incumbent pada Pilgub DKI 2017, lebih unggul dari calon-calon lawannya. Ini terlihat dari mayoritas responden mendukung Ahok kembali memimpin DKI Jakarta.
Ahok mendapat dukungan 23,5 persen. Sedangkan pesaing terdekatnya, Ridwan Kamil, hanya mampu mendapat 3 persen. Sementara Fauzi Bowo 2,1 persen.
Nama-nama lain yang terbuka kemungkinan menjadi calon lawan Ahok seperti Tri Rismaharani, Tantowi Yahya, Jokowi, Abraham Lunggana, Sutiyoso, Djarot Syaiful Hidayat, sampai Dahlan Iskan, presentase dukungannya di bawah presentase Fauzi Bowo.
Survei terbaru SMRC digelar dengan menggunakan metodologi wawancara terbuka, lewat tatap muka di lapangan pada 18-23 Agustus 2015. Wawancara terbuka dilakukan kepada seluruh warga negara Indonesia di Jakarta yang sudah berumur 15 tahun ke atas atau yang sudah menikah. Melalui multistage random, responden yang diwawancara sebanyak 800 orang.
Dari 800 responden itu, yang dapat diwawancarai secara valid 631 orang atau 79 persen. Di mana margin of error pada wawancara sekitar 4 persen, pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (Sun/Mut)