Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, karena telah menepati janjinya pada masa kampanye dulu untuk menetapkan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober mendatang.
"Ya, kita dukung dan berterima kasih nanti 22 Oktober akan ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Ini penghargaan luar biasa pada umat Islam Indonesia yang punya karakter agama yang kuat dan kokoh di masyarakat,‎" kata Muhaimin, di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (14/10/2015).
"Sesuai janji ‎beliau di pemilu, di mana akan tetapkan Hari Santri Nasional," tambah dia.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini, para santri adalah mereka yang besar dalam pendidikan di pesantren. Mereka diharapkan bisa menjadi modal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Santri ini berawal dari para murid-murid di pesantren. Tapi perkembangannya punya makna 3 kesucian, suci berpikir, suci dalam hati, dan perilaku. Oleh karena itu bisa jadi modal bangsa kita buat tetap maju dan berpegang teguh dalam nilai keagamaan yang kuat," jelas dia.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu juga mengucapkan selamat kepada seluruh ‎umat Islam pada Tahun Baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriah. Ia berharap mementum ini menjadi refleksi bagi kaum muslim, khususnya. Â
"‎Tahun baru 1 Muharram 1437 Hijriah ini momentum untuk refleksi dan evaluasi dari seluruh perjalanan pribadi, umat, dan kebangsaan menuju tahun depan, sebagai upaya kita mengurangi kelemahan dan kesalahan masa lalu," tandas Cak Imin.
Setelah menyelesaikan pidato kebudayaannya, para kader dan masyarakat sekitar dihibur dengan ‎pagelaran wayang oleh Ki Entus Susmono dengan lakon Lupit Nulungi Putri‎. (Rmn/Dan)
PKB Berterima Kasih, Jokowi Tepati Janji Tetapkan Hari Santri
Menurut Cak Imin, para santri diharapkan bisa menjadi modal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Advertisement