Liputan6.com, Jakarta - Satu orang tewas dalam bentrok massa yang terjadi di Desa Suka Makmur Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh pada 13 Oktober 2015 sekitar pukul 11.00 WIB.
Presiden Jokowi pun memerintahkan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan dan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti untuk segera mengambil langkah cepat menghentikan bentrokan di Aceh Singkil.
Sang Presiden mengaku telah memperoleh laporan mengenai peristiwa kekerasan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh pada Selasa siang. Seperti diungkapkannya lewat laman fan page Facebook-nya.
Advertisement
"Untuk itu, saya telah perintahkan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan dan Kapolri Badrodin Haiti untuk segera mengambil langkah cepat dalam menghentikan kekerasan, menjamin perlindungan bagi setiap warga negara, membangun perdamaian dan kerukunan bersama," tulis Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Kamis (15/10/2015).
Menurut Presiden Jokowi, kekerasan atas nama apapun, apalagi berlatar agama dan keyakinan dapat merusak ke-Bhinekaan Tunggal Ika. Kali ini dia menuliskan pendapatnya di laman Twitter-nya.
"Hentikan kekerasan di Aceh Singkil. Kekerasan berlatar apapun, apalagi agama dan keyakinan merusak kebhinekaan."
Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana mengantakan, Jokowi juga meminta Luhut dan Badrodin untuk menjamin perlindungan bagi warga Aceh Singkil dan membangun perdamaian serta kerukunan bersama.
"Presiden Joko Widodo menyampaikan perintah itu melalui telepon," kata Ari. Menurut dia, Jokowi juga meminta agar peristiwa itu tidak merembet dan bisa diselesaikan dengan baik serta adil.
Dua kelompok massa sebelumnya terlibat bentrokan di Aceh Singkil. Dari informasi yang dihimpun, satu rumah ibadah terbakar akibat peristiwa ini. Hingga kini, polisi dibantu personel TNI masih terus mengamankan lokasi dan mencari tahu penyebab kejadian.
Sementara sejumlah warga Aceh Singkil kini diungsikan ke Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Bupati Aceh Singkil Safriadi menyebutkan, situasi di daerahnya saat ini mulai tenang dengan penjagaan tambahan dari aparat keamanan. (Ndy/Rmn)